Suara.com - Pendaratan pesawat rute Jakarta-Padang dialihkan ke Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru, Riau, Kamis (16/6/2016) malam. Itu dikarenakan cuaca buruk di Bandara Internasional Minangkabau, Padang, Sumbar.
Hingga pukul 23.00 WIB, pesawat Citilink dan Garuda masih di Pekanbaru hingga cuaca di bandara tujuan kembali dinyatakan normal. Airport Duty Manager Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II, Ibnu Hasan menjelaskan kedua pesawat tersebut masing-masing dari Maskapai Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GIA 166 sesuai jadwal seharusnya mendarat di Padang pukul 17.55 WWBan Citilink nomor penerbangan QG 974 seharusnya tiba di Padang pukul 17.30 WIB.
Sejak sore cuaca di wilayah Kota Padang dilanda hujan deras. Sehingga jarak pandang pilot pesawat hanya berkisar 500 meter atau berada di bawah standar keselamatan penerbangan.
Akibatnya beberapa penerbangan dari Jakarta tujuan Padang terpaksa dialihkan ke bandara terdekat yakni Bandara Internasional Kuala Namu, Deli Serdang atau ke Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru.
"Saat ini belum ada informasi tentang keadaan cuaca di Padang. Namun sepertinya pesawat akan terbang lagi malam ini menunggu cuaca membaik dan saat ini sedang diisi bahan bakar," ucap Ibnu.
Kondisi cuaca dilaporkan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Ketaping menyebutkan, sekitar pukul 13.00 WIB hujan turun dengan lebat sehingga jarak pandang terus turun yang kini hanya 800 meter.
Empat penerbangan menuju Bandara Internasional Minangkabau Padangpariaman, Sumbar dilaporkan harus dialihkan akibat tidak bisa mendarat menyusul hujan deras yang mengguyur daerah itu sejak Kamis pukul 16.00 WIB.
"Sejak pukul 17.00 WIB ada empat penerbangan yang dialihkan, dua ke Medan dan dua lagi Pekanbaru," kata Manajer Operasional PT Angkasa Pura II Bandara Internasional Minangkabau, Alzok Pendra.
Menurut dia, hujan deras yang mengguyur kota Padang menyebabkan jarak pandang terbatas sehingga dikhawatirkan akan membahayakan pendaratan pesawat.
"Empat pesawat tersebut akan diberangkatkan lagi jika cuaca sudah membaik, untuk saat ini pilihan paling aman mendarat sementara di Medan dan Pekanbaru," ujarnya. (Antara)