Buntut Pengusiran, Wartawan Balai Kota Protes Keras Ahok

Kamis, 16 Juni 2016 | 21:42 WIB
Buntut Pengusiran, Wartawan Balai Kota Protes Keras Ahok
Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama [suara.com/Bowo Raharjo]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Peristiwa Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengusir wartawan di Balai Kota Jakarta, pagi tadi, berbuntut panjang.

Petang tadi, sebagian besar wartawan yang biasa ngepos di Balai Kota DKI Jakarta tidak mau menghadiri acara undangan buka puasa bersama Ahok di rumah dinas gubernur, Jalan Taman Suropati, Menteng, Jakarta Pusat.

Koordinator Wartawan Balai Kota-DPRD DKI Jakarta Ahmad Zubair menyayangkan sikap Ahok. Ahok memarahi salah satu wartawan dan melarangnya liputan di Balai Kota gara-gara tak suka dengan wawancaranya.

"Mestinya komunikasi itu harmonis bukan sepihak. Selama ini yang dibangun Ahok adalah sepihak. Artinya teman-teman dipaksa dalam tanda kutip untuk melakukan apa yang dia mau," katanya.

Setelah mengetahui wartawan Balai Kota banyak yang tak menghadiri undangan bukber, kabarnya Ahok juga tak datang ke sana.

Kasus pengusiran bermula ketika Ahok dikonfirmasi soal adanya dugaan aliran dana dari pengembang reklamasi Teluk Jakarta ke rekening Teman Ahok sebesar Rp30 miliar.

Isu tersebut membesar setelah dalam rapat dengar pendapat di Komisi III DPR, Rabu (15/6/2016), anggota Komisi III dari Fraksi PDI Perjuangan Junimart Girsang mempertanyakan kepada pimpinan KPK mengenai informasi yang dia terima bahwa ada uang Rp30 miliar dari pengembang kepada Teman Ahok.

"Saya bersih, saya berani periksa harta saya, biaya hidup saya, saya berani dorong undang-undang pembuktian harta terbalik pejabat," kata Ahok pagi tadi.

Menurut Ahok pertanyaan Junimart sudah mengarah ke fitnah.

Tiba-tiba Ahok naik pitam setelah mendapatkan pertanyaan ini dari salah satu wartawan: "Berarti tidak ada pejabat lain yang sehebat bapak?"

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI