Suara.com - Belum juga genap seminggu pasca memacu adrenalin dengan mengendarai mobil Formula 1 di Sirkuit Gilles-Villeneuve, Montreal, Kanada, 12 Juni lalu. Kini, para pebalap sudah harus bersiap lagi jalani seri kedelapan F1 Grand Prix Eropa di Sirkuit Baku, Azerbaijan.
Sirkuit ini baru menggelar balapan jet darat F1 pada tahun ini. Tak ayal, sejumlah pebalap pun berlomba-lomba ingin mencatatkan namanya sebagai yang pertama merajai lintasan sepanjang 6.003 km ini yang dirancang oleh arsitek F1 terkenal, Hermann Tike, ini.
Tak terkecuali pula dalam hal ini adalah pebalap Indonesia yang tergabung di tim Manor Racing, Rio Haryanto. Meski untuk jadi juara sangat-sangatlah berat, namun Rio berharap hasil yang dicapai di Sirkuit Baku jauh lebih baik dari seri-seri sebelumnya.
Anak bungsu pasangan Sinyo Haryanto dan Indah Pennywati ini pun sudah mempelajari setiap sudut dari lintasan yang berlawanan arah jarum jam ini. Salah satunya adalah Tikungan 15 yang dinilainya harus diwaspadai.
"Saya rasa ini akan jadi balapan yang luar biasa (di Baku). Ini salah satu trek dengan karakter cepat dan khususnya di Tikungan 15 yang begitu menarik," kata Rio, 23 tahun, seperti dikutip dari situs resmi Manor Racing, Kamis (16/6/2016).
"Tikungannya sangat dekat dengan dinding, benar-benar sempit, dan cepat di tikungan 15 tersebut. Ini seperti kondisi trek di Monako, dimana satu kesalahan saja bisa berakibat fatal," lanjut pebalap asal Solo, Jawa Tengah, ini.
Gelaran GP Eropa di Baku akan dimulai pada, Jumat (17/6/2016), dimulai dengan sesi latihan bebas pertama pukul 13:00-14:30 waktu setempat. Setelah itu dilanjutkan latihan bebas kedua yang dimulai pukul 17:00-18:30.
Para pebalap masih punya kesempatan satu kali lagi untuk latihan, yakni keesokan harinya dimulai dari pukul 14:00-15:00. Dua jam kemudian para pebalap akan melakukan sesi kualifikasi. Lomba sendiri akan dimulai, Minggu (19/6/2016), mulai pukul 17:00 waktu setempat.