Anggota Komisi III dari Fraksi Gerindra, Muhammad Syafi'i mensinyalir pengangkatan Komisaris Jendral Polisi Tito Karnavian tidak terlepas dari kedekatannya dengan Presiden Joko Widodo secara politik.
Dia mengaku memiliki beberapa catatan penting terkait sosok Tito, terutama soal prestasinya yang sering disebut-sebut sebagai tiketnya menjadi calon Kapolri tunggal.
"Kita punya catatan, pak Tito sukses besar di Papua, prestasinya dalam penanganan teroris, prestasi gemilang penanganan teroris Thamrin terus kurang dari 5 jam. Kita nggak tau, paling tidak untuk prestasinya kita punya penilaian sendiri," kata Syafi'i di gedung Nusantara II, DPR RI, Jakarta (16/6/2016).
Syafi'i menilai bahwa prestasi tersebut tidak bisa dijadikan ukuran untuk menjadikan Tito sebagai Kapolri.
"Kalau catataan itu jadi prestasi, kita prihatin juga karena pemberantasan teroris yang ada di poso sudah memakan waktu lama, pasukan begitu banyak, itu belum bisa teratasi. Tapi statemen keberhasilan dia (Tito) yang dibaca, Nurddin M Top, Teroris di Thamrin," kata Syafi'i.
Syafi'i menilai bukan prestasi diatas yang mengantarkan Tito pada jabatan yang akan di dudukinya, Kapolri. Melainkan karena keberhasilannya memenangkan Presiden Joko Widodo di Papua saat Pilpres yang lalu.
"Tapi kalau saya, prestasi hebat itu di Papua bisa buat Jokowi menang mutlak," kata Syafi'i.