Suara.com - Kelompok militan Abu Sayyaf akhirnya buka suara soal alasan mereka memenggal sandera asal Kanada, Robert Hall. Selain karena tuntutan uang tebusan yang tidak ditepati, pemenggalan Robert dilakukan sebagai upaya untuk mempermalukan Presiden terpilih Filipina, Rodrigo Duterte.
Menurut juru bicara Abu Sayyaf, pemenggalan Robert akan mempermalukan Duterte. Pasalnya, Duterte pernah berjanji kepada Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau, bahwa pemenggalan John Ridsdel, pada bulan April lalu, tidak akan terulang.
"Ini untuk Duterte, sang Presiden yang baru. Untuk anda ketahui, inilah yang akan kami lakukan terhadap warga negara Kanada," kata juru bicara Abu Sayyaf, Abu Raami, Senin lalu.
Sejam setelah wawancara via telepon dengan surat kabar Filipina, Inquirer, Raami mengumumkan telah mengeksekusi Robert. Keputusan itu diambil karena uang tebusan sebesar 600 juta Peso yang diminta tak diberikan sebelum batas waktu yang ditentukan pada pukul 3 sore.
Warga Kanada lainnya, John Ridsdel, dipenggal terlebih dahulu pada tanggal 25 April di Provinsi Sulu. Mendiang John dan Hall, bersama warga Filipina Maritess Flor, dan warga negara Norwegia, Kjartan Sekkingstad, diculik sekelompok orang bersenjata dari sebuah resor wisata Island Garden City di Provinsi Davao del Norte, tanggal 21 September tahun lalu. (Asia One)
Penggal Sandera Kanada, Abu Sayyaf Ingin Permalukan Duterte
Ruben Setiawan Suara.Com
Kamis, 16 Juni 2016 | 14:38 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Siapa Sara Duterte yang Disindir Mirip Gibran? Sejak Jadi Wali Kota Sudah Bermasalah
25 Februari 2024 | 11:06 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI