Sudah Sepekan Warga Swiss Hilang di Gunung Semeru

Rabu, 15 Juni 2016 | 21:42 WIB
Sudah Sepekan Warga Swiss Hilang di Gunung Semeru
Puncak Mahameru di Gunung Semeru. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang pendaki asal Swiss bernama Lionel Du Creaux (26) sudah sepekan lebih hilang saat mendaki di ke puncak Semeru. Badan SAR Nasional (Basarnas) masih mencarinya.

Basarnas memperpanjang waktu pencarian Lionel. Awalnya dibatas 7 hari, namun diperpanjang jadi 10 hari.

"Sesuai dengan prosedur tetap yang diterapkan Basarnas, batas pencarian maksimal tujuh hari, namun kami minta anggota Basarnas di lapangan memperpanjang waktu pencarian bertambah tiga hari lagi," kata Kepala Basarnas Jawa Timur M. Arifin di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Rabu (15/6/2016).

Pihak keluarga pendaki yang hilang melalui Konsulat Kehormatan Swiss di Surabaya meminta pencarian terus dilakukan hingga korban ditemukan dan berdasarkan pertimbangan tersebut diperpanjang waktu pencarian pendaki yang hilang di Gunung Semeru.

"Sambil melakukan evaluasi, kami akan memantau kondisi tim SAR di lapangan karena hari Rabu ini sudah memasuki hari kedelapan pencarian di gunung tertinggi Pulau Jawa itu," katanya.

Ia mengatakan ada kemungkinan batas waktu pencarian bisa diperpanjang lagi, setelah tiga hari penambahan waktu pencarian tidak juga ditemukan, namun hal tersebut disesuaikan dengan kondisi tim SAR di lapangan dan pihak Basarnas tidak bisa memaksakan untuk terus melakukan pencarian dengan kondisi tim SAR yang sudah kelelahan.

"Kami berharap tim SAR segera menemukan pendaki asal Swiss tersebut dalam kondisi selamat karena pencarian sudah dilakukan semaksimal mungkin dari berbagai pihak yang terlibat di lapangan," tuturnya.

Hasil analisa di lapangan, lanjut dia, pendaki asal Swiss tersebut selalu bergerak dari satu tempat ke tempat lain berdasarkan sejumlah jejak kaki yang diduga milik mereka yang dipantau anggota tim SAR di kawasan puncak Semeru.

Terkait dengan upaya pencarian dengan pesawat tanpa awak (drone), Arifin mengatakan posisi pesawat tersebut sudah berada di Ranu Pani, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang.

"Kalau cuaca bagus dan cerah, maka pesawat tanpa awak itu bisa diterbangkan untuk mencari mereka. Namun kalau kondisi mendung dan hujan, maka pesawat itu tidak bisa diterbangkan," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI