Pembunuhan Mirna Jadi Salah Satu Alasan Gerindra Dukung Tito

Rabu, 15 Juni 2016 | 18:13 WIB
Pembunuhan Mirna Jadi Salah Satu Alasan Gerindra Dukung Tito
Komjen Tito Karnavian ketika masih menjabat Kapolda Metro Jaya [suara.com/Bowo Raharjo]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Fraksi Gerindra DPR punya penilaian khusus kepada Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Komisaris Jenderal Tito Karnavian. Tito merupakan calon tunggal kapolri yang ditunjuk Presiden Joko Widodo.

Anggota Komisi III Fraksi ‎Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menilai Tito punya banyak prestasi, mulai dari penanganan teroris sampai pengungkapkan pembunuhan kelas berat.

"Kalau kita lihat banyak prestasinya waktu densus di Poso, kapolda metro yang mengungkap kasus terorisme di Thamrin, kasus kopi Mirna (Wayan Mirna Salihin)," kata Dasco di DPR, Rabu (15/6/2016).

Gerindra berharap Tito bisa mengemban amanah menjadi kapolri. Dia mengingatkan akan banyak tantangan yang akan dihadapi Polri di masa mendatang.

"Pertama, bagaimana dia mensolidkan internal Polri. Bagaimana dia bisa mengakomodir semua pihak di dalam sehingga tugas pokok dan fungsi Polri berjalan lancar. Kedua, mulai melakukan penertiban terhadap polisi nakal, dan bagaimana membangun SDM," kata dia.

Staf Khusus Bidang Komunikasi Presiden, Johan Budi Sapto Prabowo‎, menjelaskan kenapa Jokowi memilih Tito menjadi calon kapolri untuk menggantikan Jenderal Badrodin Haiti yang akan pensiun bulan depan.

Pertama, untuk meningkatkan profesionalime institusi Polri sebagai pengayom masyarakat.

"Kemudian pertimbangan lain Presiden memilih Tito Karnavian adalah ‎untuk memperbaiki kualitas penegakan hukum terutama terhadap kejahatan luar biasa seperti terorisme, narkoba maupun korupsi," kata Johan kepada wartawan melalui pesan elektronik.

"Sekaligus juga meningkatkan sinergi dengan penegak hukum lain," ujar dia.

Johan menuturkan pergantian kapolri dilakukan Presiden merujuk pada Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian RI. Penunjukan Tito sebagai kapolri merupakan kewenangan penuh Kepala Negara.

"Penunjukan calon Kapolri sepenuhnya menjadi hak prerogatif Presiden," ‎tutur dia.

Dalam memilih nama Komjen Tito sebagai calon tunggal kapolri, Jokowi telah mendengarkan ‎masukan dari berbagai pihak. Mulai dari Komisi Kepolisian Nasional, Polri dan suara masyarakat.

"Nama Tito Karnavian adalah ‎salah satu dari beberapa nama yang diajukan oleh Kompolnas kepada Presiden," kata dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI