Suara.com - Kapolri Jenderal Badrodin Haiti mengatakan umumnya perwira-perwira tinggi Polri mengakui keunggulan masing-masing. Dan yang paling berprestasi, dialah yang layak menjadi memimpin. Itu sebabnya, Badrodin yakin, meskipun banyak senior yang dilewati, Komisaris Jenderal Tito Karnavian tetap diterima oleh semua pejabat polisi setelah dipilih Presiden menjadi calon tunggal kapolri.
"Apalagi, pilihan Presiden Jokowi," kata Badrodin di Istana Kepresidenan, Jakarta, hari ini.
Pagi tadi, Presiden Jokowi telah mengirimkan nama Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme itu ke DPR untuk segera ditindaklanjuti.
Ketika ditanya bagaimana dengan regenerasi di tubuh Polri, mengingat Tito melangkahi banyak senior, Badrodin menjelaskan: "Nah justru itu saya katakan itu alasannya sehingga dia bisa diterima semua pihak. Ya mereka kan tetap saja ada di Mabes Polri, tidak dicopot jabatannya."
Badrodin mengatakan selama ini senior-senior Polri mengakui keunggulan Tito.
"Kami sendiri sebenarnya seluruh pejabat Polri mengakui keunggulan Pak Tito, cuma dia masih junior. Kalau dari sisi kemampuan, semua mengakui," katanya.
Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Strategis Kepolisian Indonesia Edi Hasibuan menilai pengajuan Tito menjadi calon tunggal kapolri adalah kejutan.
Berdasarkan catatan Lemkapi, Edi mengatakan Tito tercatat sebagai perwira muda Polri yang cemerlang dan memiliki segudang prestasi pada bidang reserse serta terorisme.
Tito juga sebagai Akademi Kepolisian 1987 yang pernah menjabat Asrena, Kapolda Jayapura, Kapolda Metro Jaya dan saat ini Kepala Badan Nasional Penanggulangan Teroris.
"Selama bertugas selama ini Tito dikenal sosok yang santun, baik dan hormat kepada senior maupun juniornya," tutur Edi.
Edi menyatakan seluruh pihak harus menerima keputusan Presiden Joko Widodo mengajukan Tito ke DPR RI.