Suara.com - Ketua tim pengacara Jessica Kumala Wongso, Otto Hasibuan, berencana menghadirkan tiga pakar dalam sidang lanjutan kasus pembunuhan Wayan Mirna Salihin dalam sidang lanjutan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada Selasa (21/6/2016).
"Nanti akan kita bawa untuk saksi. Ahli forensik, hukum, racun," kata Otto usai menghadiri sidang perdana Jessica di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu (15/6/2016).
Otto telah mendapatkan keterangan dari ketiga ahli tersebut. Mereka meragukan Jessica membunuh Mirna. Para pakar juga memiliki argumentasi tentang kasus pembunuhan dengan racun sianida.
"Kami sudah berkomunikasi dengan para ahli dan mereka meragukan. Semua ahli ini hanya menerangkan soal matinya korban, tapi persoalannya siapa yang melakukan perbuatan mematikan korban. Jadi pertanyaan apakah sungguh mati karena sianida atau penyakit lain," kata dia.
Menurut Otto sampai saat ini polisi maupun jaksa belum bisa membuktikan asal-usul sianida yang berada di dalam es kopi Vietnam yang diminum Mirna.
"Pertanyaan kedua kalau dua mati karena sianida siapa yang membawa sianida itu. Faktanya Jess tidak pernah terbukti melakukan itu," kata dia.
Dalam kasus pembunuhan Mirna, Jessica dijerat dengan Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana dengan ancaman maksimal hukuman mati.
Mirna meninggal dunia usai meneguk es kopi Vietnam bercampur zat sianida di kafe Olivier, Grand Indonesia Mall, Jakarta Pusat, pada Rabu (6/1/2016).
Saat peristiwa terjadi, di meja yang sama, Mirna ditemani dua kawan, Jessica dan Hanie. Mereka merupakan teman sekampus di Billy Blue College of Design, Sidney, Australia. Mereka lulus 2008.
Jessica ditangkap saat berada di Hotel Neo, Mangga Dua, Jakarta Utara, Sabtu (30/1/2016) sekitar pukul 07.45 WIB.
Dalam kasus pembunuhan Mirna, Jessica dijerat dengan Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana dengan ancaman maksimal hukuman mati.