Suara.com - Anggota DPR dari Fraksi PDI Perjuangan Masinton Pasaribu tidak mempersoalkan keputusan Partai Golkar mendukung Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) maju ke pilkada Jakarta periode 2017-2022.
Sementara PDI Perjuangan, katanya, hanya mendukung calon yang resmi mendaftar ke partai sesuai dengan mekanisme yang selama ini dijalankan.
Menurut Masinton partainya tentu tidak akan mendukung Ahok yang tidak mau mendaftar lewat PDI Perjuangan, meski dia dekat dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
"PDI Perjuangan tidak mungkin mengusung calon yang cuma melintas di depan kantor partai kami, yang sudah menyatakan diri sebagai calon gubernur tapi tidak mendaftar ke PDIP," kata Masinton.
Jika pada akhirnya Ahok maju lewat partai politik, Masinton menilai Ahok tidak konsisten dengan komitmen untuk maju lewat jalur independen.
"Inkonsistensi di sana, kalau tersaingi dalam politik itu kan memang ada adu balapnya dan berstrategi. Tapi kalau kemudian yang tadinya memutuskan sebagai calon perseorangan, kemudian diusung parpol, ada inkonsistensi di situ," tutur Masinton.
Ahok didukung Partai Nasional Demokrat, Partai Hati Nurani Rakyat, dan Partai Golkar. Nasdem punya lima kursi, Hanura memiliki 10 kursi, dan memiliki sembilan kursi di DPRD DKI Jakarta. Artinya, jumlah 24 kursi sudah cukup untuk tiket partai politik mengusung Ahok maju ke pilkada.