Suara.com - Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Marga kalim tak melakukan persiapan khusus menghadapi momen Mudik Lebaran. Pekerjaan yang dilakukan merupakan tugas reguler. Hal ini seperti disampaikan Direktur Pembangunan Jalan, Gani Ghazali Akman, saat ditemui wartawan Selasa (14/06/2016) di Jakarta.
Karena Lebaran kali ini bertepatan dengan pertengahan tahun, maka ada beberapa program reguler yang belum selesai dikerjakan.
Sesuai instruksi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat terdapat tim-tim pemantau Jalur Lebaran yang turun ke lapangan untuk meninjau langsung kondisi lapangan dan memberi rekomendasi agar seluruh jalan dalam kondisi baik dan dapat dilewati oleh pemudik.
“Secara umum, hasil pantauan di lapangan kondisi jalan cukup baik. Ada beberapa titik yang berlubang atau bergelombang, tapi ruas jalan tersebut memang ada dalam paket pekerjaan tahun ini sehingga dilakukan penanganan di ruas jalan tersebut,” tutur Gani.
Ditambahkan Gani, sejak H-30 pihaknya telah menghentikan pekerjaan yang dianggap mengganggu kelancaran lalu lintas demi memberikan pelayanan maksimal.
Namun, ada pengecualian di pembangunan jembatan Pah dan Sipait di wilayah Jawa Tengah. Pengerjaan jembatan ini dikebut agar dapat dilalui pemudik.
“Kami sedang mengusahakan bahwa pada maksimal H-7 Lebaran kedua jembatan ini sudah dapat digunakan oleh pemudik,” terangnya.
Justru, kata Gani, kegiatan rutin Bina Marga memasuki musim Mudik Lebaran yakni menyiapkan posko Lebaran. Tujuannya adalah agar dapat melakukan reaksi cepat bila terjadi bencana. Di sana disediakan alat berat dan operator yang akan siap siaga.
“Di beberapa provinsi saat ini sudah mulai membangun posko dan memobilisasi alat, sehingga pada H-10 Lebaran para petugas sudah standby di posko,” ujar Gani.
Terkait jalur tol, Bina Marga melakukan terobosan dengan melakukan integrasi pembayaran di ruas jalan tol seperti tol Jakarta – Cikampek, Cikopo-Palimanan, Palimanan-Kanci, Kanci-Pejagan, Pejagan-Brebes Timur serta tol yang kea rah Bandung.
Melalui sistem ini hanya akan terjadi satu kali transaksi pembayaran tol di pintu keluar. Diharapkan hal ini akan dapat mengurangi antrian kendaraan di gerbang-gerbang tol.
Dalam kesempatan tersebut, Gani juga menyebutkan tol baru yang siap beroperasi penuh pada mudik kali ini adalah Pejagan-Brebes Timur. Selain itu ada sejumlah ruas tol yang akan dimanfaatkan sementara sesuai kondisi di lapangan, meski pembangunan belum rampung seluruhnya. Tol-tol tersebut antara lain Bawen-Salatiga (14,5 km), Mojokerto-Kertosono seksi III ( 5 km) dan Pandaan-Rembang.
“Kondisi tol-tol tersebut fungsional, yang artinya dapat dilalui oleh pemudik walaupun keadaan jalannya baru dilapisi oleh beton tipis (lean concrete) maupun hanya jalan kerikil,” terangnya.