Aksi Buruh Berlanjut di Tengah Gelaran Piala Eropa

Esti Utami Suara.Com
Rabu, 15 Juni 2016 | 08:25 WIB
Aksi Buruh Berlanjut di Tengah Gelaran Piala Eropa
Petugas memadamkan api yang tersulut aksi unjukrasa buruh di Paris, Prancis, Selasa (14/6). (Reuters/Jacky Naegelen)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Gelaran Piala Eropa tak menghalangi aksi di Paris, Prancis. Puluhan ribu orang berpawai melintasi Paris memprotes rencana perubahan undang-undang perburuhan yang akan membuat perekrutan dan pemecatan lebih mudah. Dalam aksi ini sekelompok anak muda bertopeng melemparkan batu dan bom molotov ke arah polisi antihuru-hara.

Polisi menggunakan gas-gas air mata dan meriam air untuk membubarkan kelompok-kelompok dari sebagian besar kaum muda yang memakai tutup muka hitam. Departemen Kepolisian Paris melaporkan
pihaknya menahan 58 orang, termasuk banyak warga asing, dengan 24 personel polisi dan 17 pengunjuk rasa menderita luka-luka.

Bentrokan-bentrokan telah menambah tekanan tambahan bagi aparat kepolisian yang berusaha keras menjaga keamanan selama turnamen sepak bola Liga Eropa selama sebulan.

Prancis juga tetap memberlakukan siaga maksimum setelah serangan-serangan oleh kelompok militan November lalu membunuh 130 orang. Senin malam seorang personel polisi dan istrinya dilukai di
rumahnya oleh orang tak dikenal.

Serikat pekerja CGT telah menyerukan pawai protes pada Selasa (14/6/2016) sebagai penentangan terhadap perubahan legislasi itu. Seruan itu tampaknya mendapat sambutan. Polisi menyebut aksi itu diikuti 75.000 hingga 80.000 orang di Paris, tiga kali lebih banyak daripada aksi sebelumnya.

"Ini bukan yang terakhir, perjuangan belum berakhir," kata ketua CGT, Philippe Martinez.

CGT, yang didukung serikat-serikat lebih kecil dalam aksi-aksi unjuk rasa, bergandengan dengan CFDT, serikat pekerja yang lebih besar, yang mendukung sebuah reformasi di bidang pengupahan dan kondisi kerja.

Pihak Kepolisian mengutuk serangkaian kekerasan baru, dan Menteri Dalam Negeri Bernard Cazeneuve mengecam para pengunjuk rasa yang katanya merusak sebuah rumah sakit, tempat seorang anak tiga tahun dari personel polisi yang jadi korban penganiayaan tersebut. (Antara/Reuters)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI