Jelang ke Olimpiade, PBSI Berharap Para Atlet Benahi Dua Hal Ini

Rizki Nurmansyah Suara.Com
Selasa, 14 Juni 2016 | 14:34 WIB
Jelang ke Olimpiade, PBSI Berharap Para Atlet Benahi Dua Hal Ini
Pasangan Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan, jadi salah satu wakil Indonesia yang paling diharapkan bisa raih medali emas di Olimpiade 2016 [Humas PBSI]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tak kurang dua bulan lagi pesta olahraga paling prestisius di muka bumi, Olimpiade 2016 Rio de Janeiro, akan dilangsungkan. Sejumlah persiapan pun terus digenjot para wakil Indonesia di multi event empat tahunan itu.

Tak terkecuali perwakilan dari cabang bulutangkis yang menjadi salah satu andalan Merah Putih dalam mendulang emas di Olimpiade. Dalam hal ini, Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI, Rexy Mainaky, meminta para atlet yang lolos ke Olimpiade untuk perbaiki ketahanan fisik.

Permintaan ini menyusul evaluasi atas penampilan para atlet di sejumlah turnamen terakhir. Rexy menilai di waktu yang tersisa saat ini cukup untuk membenahi permasalahan fisik.

"Kami menerima laporan dari tiap pelatih, soal ketahanan fisik, bahwa masih ada hal yang perlu ditambal. Kami telah mengadakan pertemuan khusus dengan para pelatih fisik tiap sektor untuk membahas persiapan latihan fisik jelang olimpiade," kata Rexy.

"Soal waktu, saya rasa cukup kok. Ditambah dengan program training camp, kami yakin bisa memperbaiki kondisi fisik anak-anak. Soal fisik ini sangat krusial. Pertandingan di olimpiade ini sangat menegangkan, kalau sudah tegang, pengaruhnya akan ke fisik," ujar Rexy.

Lebih lanjut, peraih medali emas ganda putra Olimpiade 1996 Atlanta bersama Ricky Soebagdja ini mengungkapkan hal yang tak kalah penting dipersiapkan jelang Olimpiade adalah mindset. 

Pola pikir serta fokus dan konsentrasi atlet di pertandingan sekelas olimpiade adalah hal yang sangat krusial. Pemain-pemain yang masuk ke olimpiade adalah mereka yang sudah punya segudang pengalaman di turnamen bergengsi, teknik permainan mereka tak perlu dipertanyakan lagi.

Namun, teknik tak dapat diaplikasikan dengan baik tanpa adanya ketenangan dalam bertanding. Untuk itu, PBSI dibantu tim dari Satlak Prima, akan mendatangkan seorang psikolog olahraga yang bertugas untuk mengatasi permasalahan ini.

Sebelum bertanding di Rio, para atlet akan menjalani dua program training camp. Pada tanggal 10-16 Juli 2016, mereka bakal dikarantina di Kudus (Jawa Tengah). Kemudian program training camp kedua akan berlangsung di Sao Paulo (Brasil), mulai 29 Juli 2016.

Cabang olahraga bulutangkis akan dimainkan pada 11-20 Agustus 2016, di Stadion Riocentro – Pavilion 4. (PBSI)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI