PM Kanada Marah Warganya Dipenggal Abu Sayyaf

Tomi Tresnady Suara.Com
Selasa, 14 Juni 2016 | 09:30 WIB
PM Kanada Marah Warganya Dipenggal Abu Sayyaf
Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau. (Reuters/Chris Wattie)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengatakan jika dirinya "punya alasan untuk percaya" bahwa sandera kedua asal Kanada juga telah tewas di tangan militan di Filipina.

"Dengan kesedihan yang mendalam dan kemarahan bahwa saya bisa melaporkan kita punya alasan untuk percaya jika warga negara Kanada, Robert Hall (disandera di Filipina sejak 21 September 2015) telah dibunuh oleh para penculiknya," kata Justin kepada media.

Robert ditangkap oleh militan Abu Sayyaf bersama tiga sandera lainnya saat berada di resor mewah di Pulau Samal, Filipina.

Dikenal dengan aksi penculikan, pemenggalan, dan pemerasan, kelompok itu menuntut pembayaran Rp171 miliar untuk pembebasan semua sandera termasuk Kjartan Sekkingstad asal Norwegia dan Maritess Flor asal Filipina.

Laporan kematian Robert muncul hanya beberapa menit setelah batas waktu tebusan berakhir.

Justin mengatakan dirinya telah berbicara dengan Presiden Filipina Benigno Aquino dan bahwa Kanada melakukan kontak dekat dengan pihak berwenang di Filipina untuk mengkonfirmasi laporan kematian Robert.

Polisi Filipina mengatakan pada hari Senin (13/6) bahwa mereka telah menemukan kepala terpenggal dan memeriksa apakah itu Robert.

Pada bulan Arpil, kelompok yang sama juga memenggal sandera asal Kadana, John Ridsdel, mantan eksekutif pertambangan, setelah permintaan tebusan Rp65 miliar diabaikan.

Pada saat itu, Justin mengutuk pembunuhan John dan menyebutnya dengan tindakan "pembunuhan berdarah dingin" tapi menyatakan dengan tegas bahwa Kanada tidak akan membayar tebusan untuk teroris, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Pembayaran uang tebusan, kata dia, hanya membiayai terorisme dan kegiatan kriminal.

REKOMENDASI

TERKINI