Suara.com - Sejumlah orang yang terjebak di tengah-tengah aksi penembakan di klub gay Pulse, di Orlando, Florida, Amerika Serikat, mengungkapkan kesaksian-kesaksian mengerikan. Seperti diketahui, aksi penembakan di klub tersebu menewaskan 20 orang dan melukai 42 lainnya.
Polisi mengatakan, seorang petugas polisi yang bekerja sebagai penjaga keamanan di klub Pulse sempat terlibat baku tembak dengan pelaku sekitar pukul 02.00 Minggu dini hari. Pelaku kemudian berhasil menyandera pengunjung sampai akhirnya beberapa petugas berhasil masuk klub dan menembak mati pelaku.
Polisi mengatakan, pelaku bukan berasal dari daerah sekitar. Seorang petugas dilaporkan terluka dalam baku tembak. Namun, Kepala Kepolisian Orlando John Mina mengatakan, polisi berhasil menyelamatkan 30 nyawa.
Sejumlah saksi yang berada di klub memposting pesan di media sosial saat insiden terjadi. Sementara itu, ada pula yang mengirimkan pesan pendek kepada orangtuanya.
"Ia mengepung kami dan ia akan membunuh kami," tulis seorang pengunjung lewat pesan pendek yang dikirim ke ibunya.
Polisi mengatakan, pelaku membawa senapan serbu dan sebuah pistol, juga sebuah senjata yang belum diketahui jenisnya. Polisi belum menyebutkan nama pelaku juga motifnya. Sheriff Orange County Jerry Demings mengatakan, serangan tersebut merupakan "insiden terorisme domestik".
Javer Antonetti, (53), kepada surat kabar Orlandon Sentinel mengaku bahwa dirinya berada di belakang klub dan mendengar letusan senjata.
"Ada banyak sekali suara letusan senjata, sedikitnya 40 tembakan," katanya.
"Saya melihat dua orang lelaki dan suaranya teratur, seperti dor, dor, dor," ujarnya.
Sementara itu, pihak FBI mengatakan, pihaknya masih menyelidiki, apakah ini merupakan aksi individu atau ada kaitannya dengan kelompok teroris internasional.
"Untuk saat ini kamu masih melihat berbagai kemungkinan. Kami menduga pelaku kemungkinan berpatokan pada ideologi tertentu. Namun, saat ini kami belum bisa mengatakan apapun secara pasti," kata FBI. (Independent)
Pengunjung Klub Gay: "Ia Mengepung dan Akan Membunuh Kami"
Ruben Setiawan Suara.Com
Minggu, 12 Juni 2016 | 20:26 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Tragedi Berdarah di Polres Solok Selatan: Motif Penembakan Kasat Reskrim karena Tak Senang Tambang Ilegal Ditindak?
22 November 2024 | 14:59 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI