Suara.com - Penggalangan dana buat pemilik warung Tegal, Ibu Saeni, yang terkena razia petugas Satuan Polisi Pamong Praja Pemerintah Kota Serang, Banten, hingga penutupan donasi pada Minggu (12/6/2016) sekitar jam 12.00 WIB, telah terkumpul sebanyak Rp265.534.758.
Aksi sosial yang digalang oleh netizen bernama Dwika Putra sebagai bentuk keprihatinan atas tindakan petugas satpol PP yang merazia dan menyita makanan dagangan Ibu Saeni dengan alasan berjualan di bulan puasa pada siang hari.
Tak semua netizen menyambut suka cita dengan aksi sosial tersebut. Mereka mempertanyakan kenapa tidak ada aksi sosial serupa buat warga yang terkena dampak letusan Gunung Sinabung di Sumatera Utara.
"Untuk ibu warteg kalian bisa bla bla bla... tapi sama korban Sinabung kalian diam saja..." yaelah, judgmental. berasa paling baik," kata salah satu netizen.
Uang sebesar Rp265.534.758 yang digalang melalui media sosial terkumpul hanya dalam hitungan jam, tak lama setelah peristiwa razia warteg Ibu Saeni ditayangkan televisi.
Netizen lain mengapresiasi niat baik warga yang membantu ibu Saeni yang menjadi korban razia. Tetapi, dia mengingatkan saat ini masih banyak pengungsi yang terkena dampak letusan Gunung Sinabung yang membutuhkan uluran tangan.
"Seneng aseli liat respon orang2 buat bantu Ibu warteg yang dirazia udah 70jt. Tapi ini ada #SinabungMemanggil loh :(" tulisnya.
Tetapi sebenarnya, banyak aksi sosial kemanusiaan untuk warga di sekitar Gunung Sinabung yang digalang melalui media sosial. Hanya saja, aksi tersebut tak seheboh aksi buat Ibu Saeni.
Itu sebabnya, seorang netizen berharap jangan sampai niat baik ini malah kontraproduktif karena polemik.
"Saya harap penggalangan dana Sinabung dan Ibu warteg tidak sampai menjadi polemik berkepanjangan, harus diapresiasi kedua-duany…" tulis seorang netizen.
Peristiwa yang menimpa Ibu Saeni memang menyita perhatian publik dalam dua hari terakhir.
Bahkan, Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo sampai ikut bicara. Jusuf Kalla menentang tindakan Satpol PP merazia warung makan, soalnya tidak ada aturan yang melarang warga jualan makanan di bulan puasa pada siang hari.
Bahkan, Mendagri sampai ikut menyumbang dana buat Ibu Saeni.