Suara.com - Ada cerita di balik pertemuan antara Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di rumah Megawati, Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (8/6/2016). Pertemuan tersebut mengambil momentum peringatan tiga tahun wafatnya suami Megawati, Taufiq Kiemas.
Wakil Gubernur Jakarta Djarot Saiful Hidayat yang ketika itu juga hadir di rumah Megawati mengungkapkan pertemuan tersebut atas permintaan Ahok.
"Pak Ahok ingin ketemu (Bu Mega)," ujar Djarot di Balai Kota, Jakarta, Jumat (10/6/2016).
Dalam pertemuan yang berlangsung sekitar dua jam, Megawati dan Ahok membahas seputar pilkada Jakarta periode 2017-2022.
Megawati, kata Djarot, menghargai pilihan politik Ahok yang tetap ingin maju melalui jalur non partai politik.
"Jadi salah satunya memang itu (pilkada). Ibu (Megawati) menghargai kalau Pak Ahok jalur independen. Tapi kalau jalur partai (PDI Perjuangan) itu ada mekanismenya gitu, loh," kata dia.
Pertemuan malam itu, kata Djarot, tidak ada kesimpulan. Megawati menegaskan bahwa pilihan politik ada pada Ahok. Dan PDI Perjuangan siap menghadapi pilkada dan bersaing dengan siapapun.
"Nggak jawab juga (Ahok). Cuma (Megawati) kasih pilihan, kalau kita (PDI P) pakai partai politik. Tergantung kamu (Ahok) mau lewat jalur mana. Kita tuh berani aja (bersaing pilkada)," katanya.