Pemakaman Muhammad Ali, 14 Ribu Orang Gelar Shalat Jenazah

Ruben Setiawan Suara.Com
Jum'at, 10 Juni 2016 | 05:58 WIB
Pemakaman Muhammad Ali, 14 Ribu Orang Gelar Shalat Jenazah
Shalat jenazah untuk almarhum Muhammad Ali di Louisville, Kentucky. (Reuters)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Belasan ribu orang mengikuti shalat jenazah untuk almarhum Muhammad Ali di kampung halaman sang petinju legendaris di Louisville, Kentucky, Amerika Serikat, hari Kamis (9/6/2016). Ali, yang meninggal dunia pada usia 74 tahun itu akan dimakamkan pada Jumat (10/6/2016) waktu setempat.

Diperkirakan ada sekitar 14.000 orang yang menggelar shalat jenazah di tanah kelahiran Ali tersebut. Mereka datang dari berbagai penjuru Amerika Serikat, dari berbagai latar belakang dan ras.



Saat masih berlaga di atas ring, Ali dikenal sebagai petinju yang selalu memberikan penampilan memukau. Juara  dunia tinju kelas berat tiga kali tersebut juga amat akrab dengan perjuangan masalah kemanusiaan dan dikenal sebagai Muslim yang taat.

"Kematian Muhammad Ali membuat kami semua merasa sedikit sendirian di dunia ini," kata cendekiawan Muslim dari University of Southern California, Sherman Jackson.

"Sesuatu yang tangguh, sesuatu yang besar, indah, dan menguatkan hidup telah meninggalkan dunia ini," kata Sherman.

Sherman memuji Ali atas dukungan-dukungannya terhadap perjuangan kaum kulit hitam Amerika pada era tahun 1960an. Banyak juga yang menganggap Ali membuat Islam menjadi lebih bisa diterima di Amerika Serikat. Tak sedikit pula yang memandang Ali sebagai pahlawan bagi warga Muslim AS.

Shalat jenazah dipimpin oleh Imam Zaid Shakir, pendiri sekolah seni Zaytuna College di Berkeley, California. Jenazah Ali dimasukkan dalam sebuah peti yang ditutup dengan kain berwarna hitam dan emas.

Ali dan keluarganya sudah merencanakan pemakaman mereka sedemikian rupa selama 10 tahun terakhir. Ali dan keluarga menginginkan agar Ali dimakamkan dengan tata cara Islam, namun tetap menyesuaikan dengan budaya masyarakat Barat.

Jenazah Ali akan dikebumikan pada Jumat setelah prosesi pemakaman yang akan dihadiri ribuan orang, termasuk sejumlah kepala negara dan tokoh penting dunia. Mereka yang hadir antara lain mantan Presiden AS Bill Clinton, Presiden Turki Tayyip Erdogan, dan komedian AS Billy Crystal.

"Ali tidak akan pernah mati. Semangatnya akan tetap hidup," kata promotor tinju ternama Don King saat ditemui Reuters di acara shalat
jenazah di Freedom Hall, tempat di mana Ali mengalahkan petinju Willi Besmanoff dalam pertarungan terakhirnya di Louisville pada tahun 1961 silam. (Reuters)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI