Suara.com - Ketua Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama Zaki Mubarok menuturkan radikalisme biasanya menyusup ke kalangan remaja yang basis agamanya lemah.
"Para propagandis Islam radikal ini memilah dan memilih ayat Alquran dan hadis yang dianggap sesuai dengan kebutuhan propaganda mereka," kata Zaki di Jakarta, Kamis (9/6).
Ia menegaskan, "Kelompok ini dengan kemampuannya itu memengaruhi anak muda masuk ke sana." Menurut dia, tidak jarang pemahaman radikal kemudian memudahkan penganutnya untuk membunuh orang-orang yang berada di luar paham mereka.
"Misalnya, orang yang ikut NKRI itu kafir dan darahnya halal. Mereka membuat pemahaman agama ini menjadi sempit," ucapnya.
Ia memandang perlu dalil yang berimbang untuk merangkul kembali kelompok itu ke pangkuan Islam yang rahmatan lil alamin.
"Perlu pemahaman yang integral, holistis, dan komprehensif," katanya.
Selain bahaya Islam radikal yang menghantui langkah umat Islam Indonesia, Zaki menuturkan ada pula Islam liberal yang tidak kalah mengkhawatirkan.
Menurut Zaki, jika Islam radikal memandang Islam dengan cara pandang yang sempit, Islam liberal memandang Islam dengan sudut pandang yang terlampau luas sehingga melahirkan pemahaman yang kadang terlalu bebas.
"Ini juga sama. Perlu disikapi secara berimbang. Pada saat kelompok literal radikal tadi masuk, kasih hadis liberal. Kalau sebaliknya, sampaikan hadis 'literal'," katanya. (Antara)
NU: Radikalisme Susupi Kalangan Remaja Berbasis Agama Lemah
Ruben Setiawan Suara.Com
Jum'at, 10 Juni 2016 | 00:58 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Bisa Diterima Masyarakat Betawi, Said Aqil Siradj Dukung dan Doakan Pramono Jadi Gubernur Jakarta
01 November 2024 | 11:26 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI