Suara.com - Ketika memberikan sambutan di acara haul tiga tahun wafatnya suami Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, Taufiq Kiemas, di rumah Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, dengan nada bercanda, Presiden Joko Widodo menyinggung basis menteri-menterinya.
"Yang saya hormati Presiden RI kelima Megawati Soekarnoputri, Wakil Presiden, para ketua umum partai dan bapak, ibu sekalian. Sebelum melanjutkan, saya ingin klarifikasi dulu Bapak Said Aqil (ketua umum PBNU) mengenai menteri NU. Tadi, diam-diam saya hitung ada enam," kata Jokowi.
Jokowi mengaku tidak sempat menghitung jumlah menteri yang berasal dari kalangan Muhammadiyah.
"Terkait Muhammadiyah karena tadi Pak Haedar Nasir (Ketua Umum PP Muhammadiyah) nggak nanya, saya nggak menghitung. Saya jadi ingat reshuffle kalau seperti ini," ujar dia.
Pernyatan Jokowi mengingatkan pada wacana reshuffle Kabinet Kerja.
Setelah itu, Jokowi mengenang Taufiq Kemas. Menurut Jokowi, Taufiq Kiemas merupakan tokoh yang dekat dengan berbagai kalangan dan berbagai lapisan masyarakat.
Menurut Jokowi, Taufiq Kemas merupakan pribadi yang terbuka, bahkan dengan lawan politik.
"Kita kembali mengingat, mengenang sosok beliau yang selalu iklas dengan segala resiko. Banyak sekali menyelesaikan konflik-konflik antar individu, lembaga, gesekan-gesekan antar partai. Beliau selalu menjadi jembatan kembalinya individu atau lembaga yang telah berkonflik," tutur dia.
Semasa hidup, Taufiq Kemas juga menjadi inspirasi ketika kehilangan orientasi untuk kembali pada ideologi negara, Pancasila.
"Beliau juga kita inga pada saat kita kehilangan orientasi, beliau menginspirasi dengan empat pilar, pancasila sebagai ideologi. Mari kita mendoakan almarhum Taufiq Kemas, semoga beliau diberikan tempat terbaik di sisi-Nya," kata dia.