Suara.com - Di tengah wacana Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) akan dipasangkan lagi dengan Wakil Gubernur Djarot Saiful Hidayat, Ahok mengatakan yakin Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri tetap konsisten mendukungmya maju ke pilkada Jakarta periode 2017-2022.
"Dari awal Bu Mega memang mau usung saya. PDIP udah oke mau usung, cuma masalahnya kan Teman Ahok ini nggak yakin karena setelah kasus HMP (hak menyatakan pendapat di DPRD) yang APBD 2015 kan PDIP waktu itu ikutan menyetujui protes soal anggaran e-budgeting," ujar Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (8/6/2016).
Teman Ahok adalah komunitas pendukung Ahok dan Heru Budi Hartono untuk maju ke pilkada melalui jalur non partai politik. Mereka menggalang dukungan fotokopi KTP warga Jakarta sebagai tiket mendaftar ke KPUD DKI Jakarta. Saat ini, mereka sudah mendapatkan lebih dari 950.929 fotokopi KTP. Pertengahan bulan ini, mereka yakin mencapai target, sejuta lembar.
Kekhawatiran relawan Teman Ahok itulah yang kemudian membuat Ahok ketika itu memutuskan maju lewat jalur non partai politik sampai sekarang.
"Saya juga nggak nyangka bisa sampai sejuta (fotokopi KTP). Teman Ahok waktu kita temukan, gimana nih, PDIP kan mau ngasih, dia bilang 'wah Pak, kalau dia nggak mau ngasih gimana Pak? Kami udah nggak keburu nolong bapak lho.' Itu ceritanya," kata Ahok.
Ahok mengakui ketika itu sebenarnya ingin dipasangkan lagi dengan politisi PDI Perjuangan Djarot Saiful Hidayat. Tetapi karena PDI Perjuangan tak juga memberi jawaban, Ahok memilih Heru Budi Hartono.
"Jadi kalau tanya sama saya lebih suka sama siapa, ya saya terusin sama Djarot dari awal. Di Teman Ahok juga saya usulkan nama Djarot kok, tapi kan nggak bisa. Nggak boleh kan. Istilahnya kan, belum tentu orang yang anda cintai yang anda nikahi," kata Ahok.
Ahok menegaskan akan tetap maju melalui jalur independen.
"Udah mau sejuta kok, gila apa (kalau saya ikut partai)," kata Ahok.