Risma Jadi Saksi di MK: Orang Miskin Berhak Dapat Pendidikan

Rabu, 08 Juni 2016 | 11:49 WIB
Risma Jadi Saksi di MK: Orang Miskin Berhak Dapat Pendidikan
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini akan memberikan kesaksian di gedung Mahkamah Konstitusi, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Rabu (8/6/2016). [suara.com/Nikolaus Tolen]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini akan memberikan kesaksian di gedung Mahkamah Konstitusi, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Rabu (8/6/2016). Risma akan menjadi saksi atas gugatan yang dilayangkan warga Surabaya terhadap UU Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pengalihan Wewenang Penyelenggaraan Pendidikan kepada pemerintah provinsi.

"Saya terus terang yang pertama itu pendidikan itu education for all, meskipun orang miskin itu berhak untuk itu, karena Surabaya sudah gratis sekolah. Dan kenapa gratis akan saya sampaikan di sidang," kata Risma ketika baru tiba di MK.

Risma nanti tidak akan bersaksi sendirian. Dia akan bersaksi bersama dewan pendidikan, perwakilan guru, perwakilan wali murid, dan pakar di bidang pendidikan.

"Aku jadi saksi sidang masalah undang-undang pemerintah daerah tentang pendidikan," kata Risma.

Risma mengatakan pendidikan untuk semua orang. Itu sebabnya, tidak boleh ada aturan yang membatasi siapa pun, termasuk warga miskin, untuk mendapatkan pendidikan.

Risma kemudian menyebutkan anggaran pendidikan untuk SMA dan SMK di Surabaya dan Provinsi Jawa Timur.

"Dilihat dari anggaran saja, Surabaya untuk SMA/SMK lebih dari Rp600 miliar, sekarang Provinsi Jawa Timur hanya Rp400 miliar, gimana mungkin bisa mendapatkan pendidikan," kata Risma.

Kemarin di Kota Surabaya, Risma mengatakan dalam persidangan di MK akan diserahkan bukti tertulis dan penyampaian kesaksian lisan. Adapun bukti tertulis itu terdiri dari dokumen jumlah siswa yang sudah dibiayai oleh Pemerintah Kota Surabaya dan arsip foto anak-anak yang sudah dilakukan.

Menurut Risma anak-anak sebagai generasi penerus harus melanjutkan pendidikannya hingga kuliah. Karenanya, di Surabaya, Pemkot Surabaya memastikan anak-anak yang putus sekolah agar mau kembali bersekolah.

"Sebab, bila anak-anak Surabaya hanya lulusan SMP, akan sulit mencari kerja. Pokoknya kami dukung dulu ke tingkat SMA, jika sudah lulusan SMA bisa diarahkan apakah langsung kerja atau kuliah," kata Risma.

Dalam mendukung itu, kata dia, Pemerintah Kota Surabaya banyak memberikan beasiswa kepada anak-anak Surabaya yang punya keinginan kuliah. Beasiswa itu seperti jurusan kedokteran, teknik, notaris juga mekanik pesawat.

Berbagai program beasiswa itu dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan warga melalui bidang pendidikan anak-anak. "Kami memberikan beasiswa kuliah itu melalui pendaftaran di Dinas Sosial Surabaya," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI