Raja Thailand Jalani Operasi Jantung

Ruben Setiawan Suara.Com
Rabu, 08 Juni 2016 | 03:09 WIB
Raja Thailand Jalani Operasi Jantung
Raja Thailand, Bhumibol Adulyadej. (Reuters)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Raja Thailand, Bhumibol Adulyadej, pada Selasa (7/6/2016), menjalani operasi untuk memperlebar pembuluh nadi jantungnya, demikian disampaikan pihak istana.

Kesehatan Raja Bhumibol memang kian memburuk beberapa waktu belakangan. Dalam kurun waktu dua tahun terakhir, raja menghabiskan lebih banyak waktu untuk keluar masuk rumah sakit.

Selain dikabarkan pernah mengalami infeksi bakteri, Raja Bhumibol pernah pula menderita kesulitan bernapas dan hidrosefalus karena adanya cairan dalam otak.

Dalam pernyataan Biro Rumah Tangga Kerajaan yang dirilis pada Selasa, beberapa tes terbaru menunjukkan adanya penyempitan pada beberapa pembuluh di bagian kanan jantung dan satu pembuluh pada bagian kiri jantung sang raja.

Selasa pagi, tim dokter melakukan prosedur angioplasti tanpa anestesi, yakni memperlebar pembuluh arteri supaya aliran darah kembali lancar.

"Hasilnya memuaskan dan tim medis masih memantau sang raja dengan ketat," disebutkan dalam pernyataan itu.

Pengumuman yang dikeluarkan kerajaan pada Selasa terbilang tidak biasa. Pasalnya, pengumuman itu disampaikan pada hari dilangsungkannya operasi. Biasanya, pengumuman diberikan beberapa hari sesudahnya.

Bhumibol yang kini berusia 88 tahun adalah raja di dunia yang paling lama bertahta. Sebagian besar penduduk Thailand pun belum pernah hidup di bawah penguasa lain selain Bhumibol.

Bhumibol sudah tidak terlihat di hadapan publik sejak bulan September tahun lalu. Ketika itu, istana merilis sebuah video yang memperlihatkan Bhumibol sedang didorong di atas kursi roda rumah sakit Siriraj, Bangkok. Orang-orang membungkuk dan memberikan penghormatan saat sang raja lewat.

Setelah itu, sebuah foto resmi yang memperlihatkan dirinya sedang menghadiri sebuah upacara dirilis pada bulan Desember.  (Asia One/AFP)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI