Indonesia Gagal, Rexy Mainaky Kecewa Berat

Ardi Mandiri Suara.Com
Sabtu, 04 Juni 2016 | 22:19 WIB
Indonesia Gagal, Rexy Mainaky Kecewa Berat
Pasangan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir saat mengalahkan pasangan Australia, Sawan Serasinghe/Setyana Mapasa dengan di babak pertama Indonesia Open, Selasa (31/5). (suara.com/PB Djarum)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Rexy Mainaky mengaku kecewa dengan pernyataan Tontowi Ahmad yang merasa terbebani dengan target gelar juara pada turnamen bulu tangkis Indonesia Terbuka 2016.

"Dia mengatakan seakan-akan tertekan karena harus meraih gelar juara. Dia yang ingin meraih gelar juara, tetapi seakan kami yang menargetkan. Target itu semestinya datang dari dia sebagai peraih gelar juara dunia dan tiga kali All England," kata Rexy di sela-sela pertandingan semifinal di Stadion Istora Senayan, Jakarta, Sabtu malam.

Rexy mengatakan bahwa pemain setingkat Tontowi layak untuk menanggung beban meraih gelar sebagai tuan rumah Indonesia Terbuka.

"Jika turnamen ini aja dia merasa tertekan, bagaimana dengan Olimpiade?" kata peraih medali emas Olimpiade Atlanta 1996 itu.

Rexy mengatakan bahwa kekalahan pasangan Tontowi/Liliyana Natsir dari pasangan baru Denmark Kim Astrup/Line Kjaersfeldt terjadi karena Tontowi meremehkan pemain putri lawan yang juga turun pada nomor tunggal putri.

"Permainan Tontowi itu menampilkan emosi karena saat serangannya gagal, dia terus melakukan bola-bola smes," kata Rexy.

Rexy Mainaky mengatakan bahwa pelatnas akan menggelar evaluasi penampilan seluruh atlet yang mengikuti Indonesia Terbuka 2016 beserta pelatih dari semua sektor permainan pada hari Selasa (7/6).

"Saya akan evaluasi seberapa jauh keinginan para pemain untuk meraih gelar di sini, terutama bagi mereka lolos kualifikasi Olimpiade," kata Rexy.

Rexy menambahkan bahwa PBSI juga akan memberikan tantangan bagi para pemain muda agar meraih gelar pada Indonesia Terbuka 2017.

"Pemain-pemain muda kami kalah karena kurang tenang dalam bermain. Mereka harus belajar dari pengalaman turnamen ini. Kami punya tiga tunggal putra dan dua pasangan putri," kata Rexy.

PBSI, lanjut Rexy, juga akan mengevaluasi penampilan pasangan-pasangan senior seperti Hendra/Ahsan menyusul lawan-lawan telah mempelajari permainan ganda andalan Merah-Putih itu.

"Kami akan melihat video permainan Hendra/Ahsan dan akan evaluasi apakah permainan mereka selama ini telah terbaca lawan. Pada permainan kemarin, lawan dapat memaksa Hendra/Ahsan untuk tidak dapat mengembangkan permainannya," kata Rexy.

Turnamen Indonesia Terbuka 2016 menjadi turnamen bulu tangkis tingkat superseries pertama di Indonesia tanpa keterwakilan atlet-atlet tuan rumah pada putaran final sejak Indonesia Terbuka pada tahun 1982. Indonesia juga telah tiga kali gagal meraih gelar di kandang sendiri sejak Indonesia Terbuka 2014. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI