14 Pertarungan Kunci dalam Karier Muhammad Ali

Liberty Jemadu Suara.Com
Sabtu, 04 Juni 2016 | 15:02 WIB
14 Pertarungan Kunci dalam Karier Muhammad Ali
Muhammad Ali Meninggal Dunia
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Petinju legendaris Muhamad Ali wafat pada Jumat (3/6/2016) pada usia 74 tahun. Ia meninggal di sebuah rumah sakit di Phoenix, Amerika Serikat.

Di ring tinju Ali dikenal tidak hanya sebagai juara, tetapi petarung tangguh memeragakan laga yang indah, cerdik, lengkap dengan komentar-komentar pedas yang bikin nyali lawan ciut.

Berikut adalah laga-laga kunci dalam perjalanan karier Ali:

1. 5 September 1960 - Ali memenangkan medali emas di Olimpiade Roma. Ia mengalahkan Zbigniew Pietrzykowski dari Polandia.

2. 29 Oktober 1960 - Ali memulai karier profesional di kampung halamannya Louisville, Kentucky. Ia mengalahkan Tunner Hunsaker dalam laga enam ronde.

3. 25 Februari 1964 - Pada titik ini Ali sudah melakoni 19 pertarungan tanpa sekalipun kalah. Merebut gelar juara kelas berat pada usia 22 tahun setelah mengalahkan Sonny Liston hanya dalam enam ronde di Miami, AS.

4. 22 Maret 1967 - Setelah delapan kali sukses mempertahankan gelar, Ali menganvaskan Zora Folley di ronde ketujuh di New York. Itu adalah laga terakhir Ali sebelum gelarnya dicopot dan diancam penjara karena menolak mengikuti wajib militer di AS.

5. 26 Oktober 1970 - Setelah 3,5 tahun tak masuk ring karena pendirian politiknya, Ali kembali berlaga di Atlanta melawan Jerry Quarry. Ia menang hanya dalam tiga ronde.

6. 8 Maret 1971 - Ali menantang Joe Frazier, petinju kulit hitam yang menyandang sabuk juara kelas berat selama pengucilan Ali. Dalam akbar di New York yang disebut sebagai "pertarungan abad ini", Ali mempertontonkan keunggulannya dalam kecepatan dan kecerdikan. Frazier di sisi lain menunjukkan ketangguhan dan kekuatan pukulannya. Ali kalah angka di laga itu.

7. 31 Maret 1973 - Ali menelan kekalahan kedua di pertarungan melawan Ken Norton. Rahangnya patah di laga itu. Enam bulan kemudian, Ali sukses membalaskan dendam.

8. 28 Januari 1974 - Sekali lagi Ali berhasil membalaskan kekalahannya. Ia mengalahkan Frazier, yang sayangnya sudah menyerahkan sabuk juaranya kepada petinju muda George Foreman.

9. 30 Oktober 1974 - Laga bertajuk "Rumble in the Jungle" ini dikenang sepanjang masa sebagai pertarungan yang dengan terang memamerkan kecerdikan Ali. Melawan Foreman yang muda dan energetik, Ali membiarkan dirinya menjadi sasaran pukulan Foreman di nyaris setiap ronde. Ia hanya bersandar di tali ring, sambil mengangkat kedua tangan menutupi kepalanya. Sampai di ronde kedelapan, menunggu Foreman kelelahan, Ali melesat dari sudut ring, menghantam Foreman tepat di wajahnya, hingga terjatuh. Foreman gagal melanjutkan pertarungan dan Ali kembali keluar sebagai pemegang gelar juara kelas berat.

10. 1 Oktober 1975 - Laga penentuan melawan Frazier di Manila, Filipina. "Thrilla in Manila", demikian pertarungan itu dikenang, diwarnai dengan sindiran-sindiran keras Ali terhadap Foreman. Ia bahkan menyebut Foreman sebagai gorila. Ali keluar sebagai pemenang, setelah Frazier gagal melanjutkan pertarungan di ronde 15. Seusai laga Ali mengakui jika ia nyaris mati dalam pertarungan tersebut.

11. 15 Februari 1978 - Ali yang kini berusia 36 tahun kehilangan gelarnya saat melawan Leon Spinks, pemuda 25 tahun yang baru saja memenangkan medali emas Olimpiade 1976.

12. 15 September 1978 - Gelar juara kembali ke tangan Ali setelah dia mengalahkan Spinks di laga 15 ronde. Ia menjadi petinju pertama di dunia yang bisa tiga kali merebut gelar juara tinju kelas berat.

13. 2 Oktober 1980 - Pada usia 38 tahun Ali berusaha kembali ke ring untuk melawan Larry Holmes, bekas mitranya saat berlatih. Tetapi di usia itu kemampuan Ali sudah mulai pudar. Pelatih Ali menghentikan laga di ronde 10.

14. 11 Desember 1981 - Ini adalah laga terakhir Ali. Dia kalah angka di laga melawan Trevor Berbick. (Reuters)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI