TNI AU Tegaskan Insiden Hercules di Malang Bukan Kecelakaan

Adhitya Himawan Suara.Com
Sabtu, 04 Juni 2016 | 13:24 WIB
TNI AU Tegaskan Insiden Hercules di Malang Bukan Kecelakaan
Ilustrasi salah satu pesawat Hercules milik TNI AU. (Antara/FB Anggoro)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara Marsekal Pertama TNI Wieko Syofyan menegaskan bahwa beredar informasi yang keliru seolah di masyarakat bahwa seolah terjadi kecelakaan pesawat Hercules di Bandara Abdul Rachman Saleh, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu (4/6/2016).

"Pesawat itu tidak terjatuh. Karena pesawat itu memang masih berada di darat. Hanya saja ketika akan terbang landas, ada rodanya yang mengalami kerusakan sehingga tidak jadi terbang," kata Wieko saat dihubungi Suara.com, Sabtu (4/6/2016).

Wieko juga menegaskan bahwa pesawat Hercules tersebut tidak mengalami tabrakan dengan pesawat lain. Bahkan sampai saat ini tidak ada laporan cedera, apalagi tewas dari pilot ataupun kru Hercules yang lain. "Hanya saja karena rodanya macet dan posisi pesawat di landasan pacu (runway) bandara, maka menghalangi pesawat yang mau terbang atau mau mendarat. Inilah yang menyebabkan sementara waktu ini Bandara di Malang itu ditutup," ujar Wieko.

Menurut laporan yang diterima TNI AU, proses perbaikan roda pesawat serta evakuasi pesawat Hercules itu sendiri masih terus dilakukan. Ia juga menampik kondisi pesawat tidak bagus sehingga kecelakaan terjadi. Walau pesawat tersebut telah ada sejak 1970-an, Wieko menjamin pesawat Hercules tetap dalam kondisi baik. "Menurut laporan yang kami terima, nanti sore diperkirakan Bandara sudah bisa dibuka kembali," tutup Wieko.

Sebagaimana diketahui, aktivitas penerbangan di Bandara Abdul Rachman Saleh Malang sejak pagi tadi, Sabtu (4/6/2016) ditutup. Ini terjadi karena pesawat Hercules mengalami insiden saat akan lepas landas. Diduga pesawat Hercules jenis A-1308 dari Skadron 32 Wing 2 Lanud Abdul Rachman Saleh itu mengalami masalah di bagian roda depan. Pesawat sebenarnya akan menjalankan misi dukungan operasional untuk latihan. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI