Lulung Tuduh Jebolnya Tanggul di Pantai Mutiara Karena Reklamasi

Sabtu, 04 Juni 2016 | 12:51 WIB
Lulung Tuduh Jebolnya Tanggul di Pantai Mutiara Karena Reklamasi
Banjir di kawasan Pantai Mutiara, Jakarta Utara akibat tanggul jebol, Sabtu (4/6/2016). [Antara/Aprilio Akbar]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PPP Abraham Lunggana (Lulung) menyebut jebolnya tanggul penahan air laut di kawasan komplek perumahan Pantai Mutiara, Penjaringan, Jakarta Utara karena adanya proyek reklamasi di Teluk Jakarta.

Jebolnya tanggul yang terjadi pada Jumat (3/5/2016) itu membuat sejumlah rumah di dekat kediaman Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang ada di Jakarta Utara ikut terendam.

"Itu akibat dampak reklamasi, apalagi reklamasi yang sudah dilaksanakan belum memiliki antisipasi berak water yang seharusnya bisa mengantisipasi air ke daratan," ujar Lulung saat dihubungi wartawan, Sabtu (4/6/2016).

Menurut Lulung, Ahok selama ini selalu mementingkan keberlangsungan proyek reklamasi tanpa memikirkan dampaknya ke masyarakat. 

Ketua DPW PPP DKI Jakarta itu juga meminta kepada Ahok untuk bisa menaati hukum setelah adanya putusan dari Pengadilan Tata Usaha Negara yang mengabulkan gugatan warga Jakarta Utara soal reklamasi, dan meminta Pemerintah Provinsi DKI untuk menghentikan segala bentuk proyek reklamasi.

"Kalau sekarang kan Ahok lebih mementingkan reklamasi dari pada kepentingan masyarakat, akhirnya ya terjadi lah itu (tanggul) jebol. Itu baru pasang biasa, belum lagi ditambah hujan kan," kata Lulung.

Sebelumnya, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah DKI Jakarta Denny Wahyu membantah jebolnya tanggul di dekat kediaman Ahok akibat adanya pengerukan teluk Jakarta alias reklamasi.

"Bukan karena reklamasi. Ini karena memang siklusnya masuk pasang tinggi," ujar Denny saat dihubungi.

Tanggul jebol yang terjadi di Pantai Mutiara dikatakan Denny terjadi sekitar pukul 19.30 WIB, hal ini karena air laut pasang, sehingga membuat sejumlah wilayah di Jakarta Utara terendam.

"Menurut pemantauan tinggi muka air di Pasar Ikan mencapai 245 sentimeter. Dan kemudian terjadi retakan di tanggul yang kemudian menyebabkan tanggul jebol," jelas Denny.

Secara terpisah, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho mengatakan banjir yang sempat menggenangi RT 15 / RW 16 Blok R, Blok S, RT 15 / RW 16 Blok T, Blok U Apartemen Regata dengan ketinggian air saat itu mencapai 30-100 sentimeter kini telah berhasil diatasi.

"Pada Sabtu (4/6/2016) pukul 03.00 Wib tanggul darurat berhasil dibangun. Tinggi banjir atau rob mulai surut. Kendaraan sudah dapat melalui sebagian daerah yang terendam rob," kata Sutopo.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI