Swedia Negara Paling Baik di Dunia, Bagaimana dengan Indonesia?

Ruben Setiawan Suara.Com
Sabtu, 04 Juni 2016 | 05:05 WIB
Swedia Negara Paling Baik di Dunia, Bagaimana dengan Indonesia?
Seorang lelaki dan perempuan memegang bendera Swedia dengan latar belakang Kota Stockholm. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Swedia menjadi negara paling baik di dunia dalam hal melayani kebutuhan rakyatnya, berdasarkan sebuah polling yang digelar baru-baru ini. Hal itu dilakukan Swedia dengan cara menghindari dampak merusak terhadap negara-negara lain dan lingkungan.

Swedia mengalahkan 162 negara lain dan berada di peringkat puncak dalam Indeks Negara Baik (Good Country Index), sebuah peringkat yang dibuat berdasarkan 35 indikator terpisah dari beragam sumber data, termasuk dari Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) dan Bank Dunia.

Swedia memiliki nilai tertinggi dalam hal kontribusi gaya hidup positif, mencakup kemakmuran, persamaan, kesehatan, dan kegembiraan. Secara kultur, Swedia juga dinyatakan sebagai yang terbaik.

Singkatnya, Swedia dinyatakan melakukan lebih banyak kebaikan ketimbang keburukan yang membahayakan negara lain.

Sementara itu, Islandia menjadi yang terbaik dalam hal kontribusinya terhadap perlindungan iklim. Negara ini diketahui memiliki emisi CO2 paling sedikit dan minim material berbahaya. Berbeda dengan Inggris yang amat buruk dalam hal ini dan berada pada peringkat 22.

Namun, Inggris lebih unggul dalam hal ilmu pengetahuan dan teknologi, berkat banyaknya publikasi ilmiah, studi, hadiah Nobel, dan penciptaan paten.

Peringkat ini, yang menunjukkan kontribusi masing-masing negara terhadap planet Bumi dan umat manusiam dihitung pula berdasarkan Produk Domestik Bruto (PDB), merupakan hasil gagasan penasihat kebijakan Simon Anholt.

"Sebuah negara yang baik adalah negara yang berhasil berkontribusi terhadap kebaikan umat manusia. Tentu saja negara tersebut harus memenuhi kepentingan rakyatnya, namun tidak mengorbankan populasi lain atau sumber daya alamnya: ini adalah hukum baru manusia untuk bertahan hidup," kata Simon.

Pada daftar tersebut, Libya berada pada peringkat terakhir. Sementara itu, Indonesia ada di rangking 83. (Independent)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI