Suara.com - Direktur Operasi PT Kereta Api Indonesia (KAI) Apriyono Wedi Cresnanto mengatakan pihaknya sudah melakukan antisipasi terhadap 124 titik jalur rawan kereta api. Titik itu ada di sepanjang lintas utara dan selatan Pulau Jawa dalam menghadapi masa angkutan Lebaran Idul Fitri 2016.
"Kami sudah melakukan antisipasi di sepanjang jalur rawan kereta api baik rawan banjir, longsor, tanah labil, dan pintu perlintasan yang tidak terjaga," tuturnya saat melakukan inspeksi masa angkutan Lebaran di Daerah Operasi IX Jember, Jawa Timur, Jumat (3/6/2016).
PT KAI menggelar inspeksi di sepanjang jalur dan sarana di setiap masing-masing daerah operasi (daop) kereta api di wilayah utara dan selatan Jawa, sejak Rabu (1/6/2016) hingga Jumat (3/6/2016) terkait dengan pengecekan untuk mempersiapkan pelaksanaan angkutan Lebaran tahun 2016.
Selama arus mudik dan balik Lebaran dipastikan terjadi kepadatan kendaraan. Sehingga tidak menutup kemungkinan kepadatan juga terjadi pada pintu perlintasan kereta api yang tidak terjaga.
"Kami menambah petugas penjaga perlintasan ekstra di pintu perlintasan yang tidak terjaga, agar tidak terjadi kecelakaan karena pemerintah berharap tidak ada kecelakaan selama masa angkutan Lebaran yakni 'zero accident', termasuk kereta api," ujarnya.
PT KAI, lanjut dia, akan terus memantau guna meminimalisir potensi gangguan pada perjalanan kereta, sehingga menyiagakan alat material untuk siaga (amus) di jalur-jalur rawan tersebut.
"Tidak hanya amus, sejumlah petugas pun akan disiagakan selama 24 jam nonstop pada titik-titik rawan bencana tadi, sehingga meminimalisir hal-hal yang tidak diinginkan selama masa angkutan Lebaran 2016," katanya.
Selain itu, PT KAI juga menyiagakan sebanyak 4.223 personel pengamanan di jalur kereta api wilayah utara sepanjang Jakarta hingga Banyuwangi, dan jalur selatan dari Bandung hingga Malang.
Sementara Humas PT KAI Daop IX Jember Krisbiyantoro mengatakan amus di daerah rawan di wilayah Daop Jember sudah disiagakan di enam titik stasiun yakni Stasiun Probolinggo, Jember, Kalisat, Kalibaru, dan Banyuwangi.
"Amus yang disiapkan di antaranya batu kricak, bantalan, trucuk, pasir, dan besi untuk mengantisipasi terjadinya bencana banjir, tanah labil, longsor, dan gangguan lainnya selama masa angkutan Lebaran 2016," tuturnya.