Bagi masyarakat yang hobi memancing, tak ada salahnya mencobanya di perairan Dusun Meliau, Desa Melemba, Kecamatan Batang Lupar, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat. Sensasinya pasti beda.
Di tempat ini banyak sekali tempat untuk memancing. Di antaranya, Danau Balairan, Danau Lukuk, Danau Merebung, dan Sungai Leboyan.
Jenis ikan yang hidup di sana pun beragam. Sebut saja, ikan Arwana (dragon fish), ikan Toman (snakehead), Piyang (cobra snakehead), Piyam, dan Kerandang.
Para pemancing yang pernah datang ke sana, umumnya mengincar ikan Arwana.
Tapi, kata Ketua Kelompok Pengelola Pariwisata Kaban Mayas, Sodek Asmoro, para pemancing harus ikut aturan main. Aturannya tak susah sebenarnya. Jangan pernah membawa ikan pulang ke rumah.
Di tempat ini banyak sekali tempat untuk memancing. Di antaranya, Danau Balairan, Danau Lukuk, Danau Merebung, dan Sungai Leboyan.
Jenis ikan yang hidup di sana pun beragam. Sebut saja, ikan Arwana (dragon fish), ikan Toman (snakehead), Piyang (cobra snakehead), Piyam, dan Kerandang.
Para pemancing yang pernah datang ke sana, umumnya mengincar ikan Arwana.
Tapi, kata Ketua Kelompok Pengelola Pariwisata Kaban Mayas, Sodek Asmoro, para pemancing harus ikut aturan main. Aturannya tak susah sebenarnya. Jangan pernah membawa ikan pulang ke rumah.
Sodek mengatakan aturan tersebut dibuat oleh warga Dayak yang mayoritas berasal dari Suku Iban.
Aturan lainnya, kata Sodek, pemancing tidak boleh menggunakan umpan dari jangkrik dan kodok. Aturan ini sangat bijaksana. Tujuannya, untuk keseimbangan alam. Soalnya, kalau pakai umpan jangkrik dan kodok, biasanya ikan cepat terpancing dan jumlahnya bisa cepat berkurang.
"Mancing di sini bisa dibilang masih cukup murah, satu hari untuk dua orang pemancing Rp400 ribu untuk yang lokal, dan yang mancanegara Rp550 untuk saat ini," ujar Sodek di Rumah Betang, Dusun Meliau, Selasa (31/5/2016).
Harga tersebut sudah termasuk rumah penginapan selama satu hari plus jatah makan tiga kali sehari di Rumah Betang.
"Di sela mancing nggak kena tambahan, makanannya menu lokal, ikan asap pedas goreng, bisa pesan makanan lain tapi ada biaya tambahan," kata dia.
Antusiasme wisatawan datang ke sana kemudian memunculkan gagasan untuk mengembangkan ekowisata.
Dari Jakarta ke Dusun Meliau
Wisatawan yang naik pesawat dari Jakarta atau daerah lain mesti turun di Pontianak dulu. Setelah itu, meneruskan perjalanan dengan pesawat lagi ke Putussibau.
Dari Putussibau, rombongan wartawan dan World Wide Fund for Nature Indonesia naik mobil ke Kampung Baru Lanjak, Kecamatan Batang Lupar. Perjalanannya menghabiskan waktu selama sekitar tiga jam.
Dari Lanjak, selanjutnya menyusuri jalur sungai dengan menggunakan speed boat ke Dusun Meliau. Butuh perjalanan sekitar dua jam setengah untuk mencapai Dusun Meliau.