Hadiah Tuhan, Berkah Biji Pohon Arere Buat Warga Desa Labian

Jum'at, 03 Juni 2016 | 07:31 WIB
Hadiah Tuhan, Berkah Biji Pohon Arere Buat Warga Desa Labian
Kelompok Swadaya Masyarakat Unit Koperasi (Belekam) di Jalan Lintas Utara, Dusun Ukit-ukit, Desa Labian, Kecamatan Batang Lupar, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat [suara.com/Bowo Raharjo]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kerajinan manik sudah jadi bagian tradisi warga Suku Dayak Tamambaloh di kawasan Taman Nasional Betung Kerihun dan Taman Nasional Danau Sentarum, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat.

Setelah dua jam naik kendaraan dari Putussibau ke arah Taman Nasional Danau Sentarum atau Kampung Baru Lanjak, Kecamatan Batang Lupar, terdapat galeri bernama Kelompok Swadaya Masyarakat Unit Koperasi. Galeri berada di Jalan Lintas Utara, Dusun Ukit-Ukit, Desa Labian, Kecamatan Batang Lupar, Kabupaten Kapuas Hulu.

Ketika ditemui wartawan, Ketua Belekam, Hilaria (37), menceritakan awal mula membangun galeri. Keberadaan galeri berkat sentuhan World Wide Fund for Nature Indonesia.

"Ini galeri kerajinan khusus menampung kerajinan yang ada di Desa Labian dan sekitarnya. Ini inisiatif dari kita, karena ketika kita buat kerajinan nggak ada tempat untuk menampung jadi pembelinya susah," ujar Hilaria, Selasa (31/5/2016).

Kerajinan yang dikelola masyarakat Desa Labian menggunakan bahan baku yang berasal dari hutan zona penyangga kawasan konservasi TNBK dan TNDS. Pola pemanfaatan bahan baku tidak sampai merusak alam.

Hiasan manik menggunakan bahan baku seperti biji-bijian (arare). Biji ini tahan lama dan keunikannya memiliki berbagai warna.

Bagi kepercayaan masyarakat Tamambaloh, manik memiliki nilai sakral.

Masyarakat adat sangat mahir membuat kerajinan manik dengan motif ukir asli warisan nenek moyang. Hal ini terlihat dengan hasil kerajinan yang beragam dan berkualitas tinggi.

REKOMENDASI

TERKINI