MotoGP di Indonesia, Kemenpora: Tunggu Kesanggupan Sirkuit Sentul

Rizki Nurmansyah Suara.Com
Kamis, 02 Juni 2016 | 21:35 WIB
MotoGP di Indonesia, Kemenpora: Tunggu Kesanggupan Sirkuit Sentul
Menpora Imam Nahrawi [suara.com/Dian Rosmala]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi terus berupaya agar balapan motor paling bergengsi dunia, MotoGP, jadi dilaksanakan di Indonesia. Menpora menyatakan masih ada beberapa hal yang perlu dipenuhi persyaratan dari penyelenggaran MotoGP di Sirkuit Sentul.

"MotoGP sudah positif bisa, saat ini perkembangannya sedang memberikan waktu sekitar seminggu untuk memenuhi persyaratan Sirkuit Sentul oleh pengelola sirkuit kepada Dorna," kata Imam Nahrawi usai memberikan penghargaan kepada atlet paralimpiade di salah satu hotel, Jakarta, Kamis (2/6/2016).

Politisi Partai Kebangkitan Bangsa ini menambahkan Sirkuit Sentul masih menunggu juga pihak yang akan meng-endorsment dari pihak penyelenggara MotoGP.

Sementara itu, Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Kemenpora, Gatot S. Dewa Broto, mengatakan pihaknya telah mengirimkan surat kepada pengelola Sirkuit Internasional Sentul, Tinton Soeprapto, untuk memastikan hal-hal yang harus dipenuhi.

"Jumat pekan lalu kami telah mengirimkan surat kepada Pak Tinton. Dalam surat tersebut kami tegaskan jika Sentul harus mengirimkan tiga hal kesanggupan mereka menjadi tuan rumah. Kami tunggu (jawabannya) hingga Jumat besok," kata Gatot.

Menurut dia, tiga hal yang diharapkan segara dipenuhi selain kesanggupan manajemen Sentul membiayai pelaksanaan sekitar Rp160 miliar dengan biaya sendiri adalah harus menyediakan dokumen tentang apa manfaat MotoGP bagi masyarakat.

Dokumen yang tidak kalah penting harus disiapkan oleh manajemen Sirkuit Sentul dalam waktu dekat adalah draf MoU yang nantinya akan ditandatangani pihak Kemenpora, Kementerian Pariwisata dan pihak Sentul.

"Kesanggupan membiayai sendiri seperti yang dikatakan Pak Tinton sebelumnya harus ada hitam di atas putih. Itu harus secepatnya dilakukan mengingat batas akhir dengan Dorna adalah 30 Juni. Jika lewat, MotoGP 'good bye'," jelas Gatot.

Pemerintah sejatinya sudah memberikan dukungan atas terselenggaranya MotoGP di Sirkuit Sentul. Bahkan, lintas kementerian yang dimotori Sekretariat Negara sudah membahas hal tersebut, termasuk rencana pembayaran "comitment fee" oleh pemerintah.

Di samping itu, Sentul tidak hanya bisa menggelar MotoGP 2017 saja, namun juga dua tahun setelahnya. Untuk itu pihak Kemenpora berharap manajemen Sirkuit Sentul segera melengkapi semua hal yang diajukan pemerintah.

"Memang itu tahapannya. Jangan kontrak dulu dengan Dorna baru melengkapi yang lain," pungkas mantan Deputi Bidang Harmonisasi dan Kemitraan Kemenpora itu. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI