Bersama demonstran di depan gedung KPK, Jakarta Selatan, musisi yang berhasrat menjadi gubernur Jakarta Ahmad Dhani dan aktivis Ratna Sarumpaet menuntut KPK segera menetapkan Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menjadi tersangka kasus pengadaan tanah untuk Rumah Sakit Sumber Waras, Kamis (2/6/2016).
"Kalau KPK tak segera menetapkan status tersangka ke Ahok, massa buruh akan mogok selama tiga hari," kata Dhani dalam orasi di seberang gedung KPK, Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan, Kamis (2/6/2016).
Setelah mendengar pernyataan Dhani, demonstran yang sebagian merupakan buruh bersorak.
"Kalau KPK tak segera menetapkan status tersangka ke Ahok, massa buruh akan mogok selama tiga hari," kata Dhani dalam orasi di seberang gedung KPK, Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan, Kamis (2/6/2016).
Setelah mendengar pernyataan Dhani, demonstran yang sebagian merupakan buruh bersorak.
Mereka pun membentangkan spanduk dan poster-poster yang berisi tulisan menuntut KPK menangkap Ahok.
"Tangkap Ahok, KPK harus tetapkan Ahok sebagai tersangka dalam kasus Sumber Waras," kata para buruh.
Mereka dilarang polisi demonstrasi di depan gedung KPK yang lama karena membuat kemacetan arus lalu lintas. Polisi meminta mereka demo di depan gedung KPK yang baru di Jalan Kuningan Persada.
"Tangkap Ahok, KPK harus tetapkan Ahok sebagai tersangka dalam kasus Sumber Waras," kata para buruh.
Mereka dilarang polisi demonstrasi di depan gedung KPK yang lama karena membuat kemacetan arus lalu lintas. Polisi meminta mereka demo di depan gedung KPK yang baru di Jalan Kuningan Persada.
Demonstrasi tersebut dikawal ratusan anggota polisi. Polisi mengimbau demonstran jangan masuk ke area gedung KPK.
Ratna Sarumpaet pun meminta polisi jangan menggunakan kekerasan dalam menanggapi massa.
"Pak polisi, kamu itu dibiayai masyarakat, jangan lakukan kekerasan," kata Ratna Sarumpaet.
Polisi kemudian meminta pendemo membubarkan diri karena lalu lintas di Jalan Rasuna Said macet parah karena konsentrasi massa.
"Mohon bubarkan diri karena sudah mengganggu ketertiban umum, kami minta bergeser ke utara, ke gedung KPK baru," kata Kapolsek Setiabudi AKBP Tri Yulianto.
Akhirnya, massa meninggalkan bergeser. Sesampai di gedung baru KPK, mereka istirahat lalu, kemudian melanjutkan aksi.