Aktivis Ratna Sarumpaet mendengar informasi ada peran Presiden Joko Widodo di balik tindakan Polda Metro Jaya mengamankan mobil tronton berisi perlengkapan aksi beserta delapan kru musisi Ahmad Dhani, hari ini. Menurut Ratna, tujuan tindakan tersebut untuk menggagalkan rencana aksi Panggung Rakyat Tangkap Ahok di depan gedung KPK.
"Saya dengar bahwa ini perintah dari Presiden. Jadi apa maksudnya ini melarang demokrasi? Demokrasi adalah dasar negara, nggak bisa presiden manapun melarang atau merusak demokrasi," kata Ratna Sarumpaet di gedung KPK, Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan, Kamis (2/6/2016).
Menurut ibunda artis Atiqa Hasiholan, Presiden Jokowi tidak berhak melarang warga melakukan demonstrasi. Demokrasi di Indonesia, katanya, selama ini diperjuangkan dengan mengorbankan banyak nyawa.
"Saya dengar bahwa ini perintah dari Presiden. Jadi apa maksudnya ini melarang demokrasi? Demokrasi adalah dasar negara, nggak bisa presiden manapun melarang atau merusak demokrasi," kata Ratna Sarumpaet di gedung KPK, Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan, Kamis (2/6/2016).
Menurut ibunda artis Atiqa Hasiholan, Presiden Jokowi tidak berhak melarang warga melakukan demonstrasi. Demokrasi di Indonesia, katanya, selama ini diperjuangkan dengan mengorbankan banyak nyawa.
"Itu diperjuangkan dengan darah, dengan nyawa ya, itu tolong diingatkan pada Presiden Jokowi. Sebenarnya apapun, cara apapun upaya yang dilakukan sekarang untuk melarang orang membicarakan, upaya orang menangkap Ahok sebenarnya itu sudah menunjukkan bahwa pemerintah juga tahu bahwa Ahok memang harus ditangkap," kata Ratna.
Lebih jauh Ratna menilai Presiden Jokowi sebenarnya sudah mengetahui nasib Ahok dalam kasus hukum yang tengah ditangani KPK.
"Presiden tahu kalau dia harus ditangkap, tapi saya nggak tahu dia lagi nunggu wangsit atau apa," kata Ratna dengan nada kesal.
Lebih jauh Ratna menilai Presiden Jokowi sebenarnya sudah mengetahui nasib Ahok dalam kasus hukum yang tengah ditangani KPK.
"Presiden tahu kalau dia harus ditangkap, tapi saya nggak tahu dia lagi nunggu wangsit atau apa," kata Ratna dengan nada kesal.
Aksi tersebut, tadinya akan diisi dengan berbagai acara, seperti pentas musik Ahmad Dhani dan kawan-kawan, pentas teater, dan orasi. Menurut poster, sejumlah orator akan ikut hadir, antara lain mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Joko Santoso, Mayjen (Purn) Prijanto, Sri Bintang Pamungkas, Jaya Suprana, Eggie Sudjana, dan Presiden KSPI Said Iqbal.
Isu yang akan diangkat dalam aksi Ahmad Dhani, antara lain mendesak KPK segera bersikap tegas dalam kasus pengadaan lahan Rumah Sakit Sumber Waras dan proyek Teluk Jakarta.
Dari Polda Metro Jaya, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Awi Setiyono menjelaskan pengamanan tronton berisi alat peraga aksi tidak dimaksudkan untuk membungkam hak warga menyampaikan pendapat di muka umum. Tetapi, tujuannya lebih ke antisipasi hal-hal yang tidak diinginkan polisi, di antaranya kemacetan lalu lintas.
"Makannya tadi pagi pukul 03.00 WIB saat melintas di depan kedutaan besar Belanda itu langsung kami amankan dan bawa ke sini. Ada satu tronton, ada satu mobil box KFC , peralatan peralatan sound sistem. Dan juga ada satu genset yang nyusul pada pukul 06.00 WIB dan kami tarik juga ke Polda Metro Jaya," ujar Awi.
Awi menambahkan selain mengamankan truk, polisi juga memeriksa delapan orang di Polda Metro Jaya.
"Delapan orang yang kita periksa secara intensif. Karena apa? Sebenarnya kita sudah kasih tahu. Mereka sudah memberikan laporan demo kali ini, dan kita sudah ingatkan jangan melakukan itu. Karena apa? Karena nanti akan membuat macet," kata Awi.
Awi mengatakan pelaksanaan aksi tersebut memang sudah mendapatkan izin, tetapi karena sampai mendatangkan tronton segala, akhirnya polisi tak mau ambil resiko.
"Ya, tronton bagaimana kalau ditaruh di Jalan Rasuna said, itu sudah melanggar undang-undang kalau menyebabkan macet. Makannya kita cegah," katanya.