Sentul Terancam Gagal Gelar MotoGP 2017, Kenapa?

Reky Kalumata Suara.Com
Kamis, 02 Juni 2016 | 10:21 WIB
Sentul Terancam Gagal Gelar MotoGP 2017, Kenapa?
Sejumlah pembalap melaju saat perlombaan kelas 250 cc Yamaha Sunday Race di Sirkuit Sentul, Bogor, Jawa Barat, Minggu (15/11/2015). [Antara/Andika Wahyu]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sirkuit Internasional Sentul, Bogor, Jawa Barat terancam gagal menggelar kejuaraan balap motor paling bergengsi di dunia yaitu MotoGP 2017 mengingat dengan semakin dekatnya pelaksanaan namun pihak manajemen Sentul belum melengkapi persyaratan yang dibutuhkan.

Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Kemenpora Gatot S Dewa Broto mengatakan pihaknya telah mengirimkan surat kepada pengelola Sirkuit Internasional Sentul yaitu Tinton Soeprapto untuk memastikan hal-hal yang harus dipenuhi.

"Jumat pekan lalu kami telah mengirimkan surat kepada Pak Tinton. Dalam surat tersebut kami tegasnya jika Sentul harus mengirimkan tiga mulai kesanggupan mereka menjadi tuan rumah. Kami tunggu hingga Jumat besok (2/6)," kata Gatot di Bogor, Kamis (2/6/2016).

Menurut dia, tiga hal yang diharapkan segara dipenuhi selain kesanggupan manajemen Sentul mampu membiayai pelaksanaan sekitar Rp160 miliar dengan biaya sendiri adalah harus menyediakan dokumen tentang apa manfaat MotoGP bagi masyarakat.

Dokumen yang tidak kalah penting harus disiapkan oleh manajemen Sirkuit Sentul dalam waktu dekat adalah darf MoU yang nantinya akan ditandatangani pihak Kemenpora, Kementerian Pariwisata dan pihak Sentul. Jika semuanya dipenuhi, untuk sementara kami anggap cukup.

"Kesanggupan membiayai sendiri seperti yang dikatakan Pak Tinton sebelumnya harus ada hitam di atas putih. Itu harus secepatnya dilakukan mengingat batas akhir dengan Dorna adalah 30 Juni. Jika lewat, MotoGP 'good bye'," katanya menambahkan.

MotoGP di Sirkuit Internasional Sentul sebenarnya sudah mendapatkan dukungan dari pemerintah. Bahkan, lintas kementerian yang dimotori Sekretariat Negara sudah membahas hal tersebut termasuk rencana pembayaran "comitment fee" oleh pemerintah.

 Bahkan, Sentul tidak hanya bisa menggelar MotoGP 2017 saja namun juga dua tahun di depannya. Untuk itu pihak Kemenpora berharap manajemen Sirkuit Sentul segera melengkapi semua hal yang diajukan oleh pemerintah.

"Memang itu tahapannya. Jangan kontrak dulu dengan Dorna baru melengkapi yang lain," kata mantan Deputi Bidang Harmonisasi dan Kemitraan Kemenpora itu.

Pria yang juga juru bicara Kemenpora itu menegaskan jika Sirkuit Internasional Sentul yang mempunyai peluang besar menjadi tuan rumah MotoGP 2017. Kompleks Gelora Bung Karno yang sebelumnya juga menjadi opsi dipastikan tidak bisa digunakan mengingat ada renovasi untuk Asian Games 2018. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI