Suara.com - Ketua Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah DKI Jakarta, Heru Budi Hartono yang menjadi pasangan duet Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Pilkada DKI 2017, tidak mau dipusingkan apabila target pengumpulan sejuta KTP relawan Teman Ahok tak tercapai. Dia pun mengambil sikap tenang, jika Ahok malah berbalik memilih politikus PDI Perjuangan Djarot Saiful Hidayat yang saat ini menjabat Wakil Gubernur DKI Jakarta.
"Iya terserah, saya serahkan ke Pak Gubernur (Ahok)," kata Heru saat dihubungi, Kamis (2/6/2016).
Heru juga tidak mau berkomentar, soal banyaknya tanggapan perihal Ahok bakal berubah haluan melalui jalur politik, apabila relawan Teman Ahok tak capai target pengumpulan KTP warga DKI sebagai syarat maju di Pilkada melalui jalur perseorangan.
"Enggak mau komentar dulu ya," kata dia.
Lebih lanjut, Heru juga mengaku, menyerahkan sepenuhnya kepada Ahok mengenai segala konsekuensi apabila tak jadi dipasangkan menjadi pendampingnya di Pilkada DKI.
"Diserahkan saja sama Pak Ahok, saya kan cuma stafnya beliau," katanya.
Sebelumnya, Ahok membantah soal rumor akan menggandeng Djarot apabila relawannya Teman Ahok tidak mencapai target satu juta KTP warga DKI. Dalam pembicaraan sebelumnya, lantaran tidak adanya respon dari Ketua umum PDIP Perjuangan Megawati Soekarnoputeri, Ahok akhirnya memilih Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Heru Budi Hartono sebagai wakilnya.
"Enggak, Sekarang kan bukan itu isunya, isu yang sekarang kan kita enggak tau apa," kata Ahok, kemarin.
Mantan Bupati Belitung Timur itu mengaku optimistis jika relawan Teman Ahok bakal mencapai targer sejuta KTP warga sebelum pendaftaran calon digelar KPU pada bulan Agustus 2016 mendatang.