FPI Klaim Sejumlah Indikasi Kebangkitan PKI

Rabu, 01 Juni 2016 | 21:55 WIB
FPI Klaim Sejumlah Indikasi Kebangkitan PKI
Majelis Tinggi Muzakarah Ulama dan Tokoh yang dipimpin Habib Rizieq Shihab meluncurkan konvensi calon gubernur muslim di Masjid Al Azhar, Jakarta [suara.com/Nikolaus Tolen]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Ketua Umum DPP Front Pembela Islam (FPI) Habieb Rizieq Syihab menegaskan bahwa kebangkitan Partai Komunis Indonesia (PKI) memang benar adanya. Dia mengklaim masyarakat Indonesia paranoid dengan kebangkitan komunis.

"Maka di sini saya ingatkan mana ada PKI sudah bubar,"ujar kata dia di Balai Kartini, Jakarta Selatan, Rabu (1/5/2016).

Dirinya pun menyebut sejumlah indikasi munculnya kebangkitan PKI yakni adanya kelompok yang bersikeras untuk mengganti Tap XXV/MPRS/1966 tentang pelarangan Marxisme, Leninisme, Komunisme dan Partai Komunikasi Indonesia.

Kata dia, jika ketetapan Tap MPR dicabut, keluarga mantan PKI akan diuntungkan dengan adanya pencabutan Tap MPR tersebut.

"Kemudian sebelum era reformasi tahun 1998 ada materi sejarah penghianatan PKI dimulai dari tahun 1948 penghianatan PKI di Madiun masuk dalam kurikulum pendidikan.Tetapi setelah 1998 kurikukulum mulai dihapuskan. Simposium ini harus merekomendasikan mengembalikan tragedi 1949 dan 1965 harus dikembalikan ke kurikulum,"ujar Rizieq.

Indikasi selanjutnya, katanya, tidak ada penayangan ulang film pengkhiatan PKI yang rutin setiap tanggal 30 September di tayangkan TVRI. Sejak 1998, bertepatan dengan tumbangnya Presiden Soeharto, TVRI tidak lagi menyayangkan film tersebut karena dianggap cuma jadi alat propaganda Orde Baru dalam mempertahankan kekuasaan.

"Lalu indikasi adanya pembentukan Komisi Kebenaran dan rekonsiliasi, ini juga tidak lepas dari keuntungan PKI,"imbuh Rizieq.

Adapun indikasi selanjutnya kata Rizieq, adanya seminar dan temu kangen PKI di Taman Ismail Marzuki yang menurutnya dilakukan kader PKI serta pembentukan organisasi yang berafiliasi kepada PKI dan adanya pemutarbalikan sejarah PKI.

"Untuk itu, simposium PKI yang diselenggarakan hotel Aryaduta hanya menguntungkan kelompok golongan PKI,"ungkapnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI