Suara.com - Sekretaris Fraksi Hanura Dadang Rusdiana menilai kekhawatiran mantan Kepala Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat Mayor Jenderal (Purn) Kivlan Zen bahwa PKI akan bangkit terlalu berlebihan. Sebab, menurut Dadang, di dunia mana pun, komunisme sudah mati.
"Pak Kivlan Zein berlebihan seakan-akan membuat ketakutan baru, hantu baru, yang tidak tempatnya lagi dan tidak punya relevansi baru," kata Dadang di DPR, Rabu (1/6/2016).
Dadang mengatakan kalau pun ada gerakan komunis, tentu Badan Intelijen Negara akan tahu duluan.
Itu sebabnya, Dadang tidak menganggap serius informasi Kivlan Zein.
"Kalau punya intelektual, cerdas dan paham sejarah yang dalam, saya rasa aneh kalau terpedaya dengan PKI," kata dia.
Pernyataan Dadang juga terkait dengan penyelenggaraan simposium nasional bertajuk Mengamankan Pancasila dari Ancaman Kebangkitan Partai Komunis Indonesia dan Ideologi yang akan diselenggarakan di Balai Sarbini, Jakarta, pada Rabu (1/6/2016) dan Kamis (2/6/2016).
Acara tersebut diselenggarakan setelah simposium nasional bertema Membedah Tragedi 1965 yang diselenggarakan di Hotel Aryaduta, Jakarta Pusat, pada Senin (18/4/2016) dan Selasa (19/4/2016). Ketua Panitia Pengarah Simposium Nasional Membedah Tragedi 1965 adalah Letjen (Purn) Agus Widjojo. Agus merupakan Gubernur Lemhanas. Simposium ini diprakarsai oleh Dewan Pertimbangan Presiden, Komnas HAM, Forum Solidaritas Anak Bangsa serta didukung Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Panjaitan.