Lapas Gorontalo Sudah Aman Terkendali, Satu Polisi Kena Tikam

Rabu, 01 Juni 2016 | 17:49 WIB
Lapas Gorontalo Sudah Aman Terkendali, Satu Polisi Kena Tikam
Polisi kepung Lapas Gorontalo (Antara/Adiwinata Solihin)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kerusuhan yang melibatkan narapidana terjadi di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II-A Gorontalo pada Rabu (1/6/2016) dini hari tadi. Para napi sempat mengambil alih kendali Lapas dari petugas. Seorang petugas kepolisian mengalami cedera serius karena dikeroyok oleh para napi.

"Memang benar tadi malam telah terjadi penganiayaan terhadap Bripda Muhamad Kurniawan yang sedang melakukan pengawalan tahanan. Dan ketika yang bersangkutan kembali ke Lapas, maksudnya ingin menandatangani BAP di Lapas, dia mendapat perlakuan tindakan pengeroyokan (oleh napi). Dia mengalami luka serius," kata Kepala Divisi Humas Mabes Polri, Irjen Pol Boy Rafli Amar kepada wartawan di kantornya, Rabu (1/6).

Namun, ujar Boy, kini kondisi di Lapas sudah kondusif pascakerusuhan dini hari tadi. Dia memastikan saat ini Lapas sudah di bawah kendali petugas.

"Situasi sudah bisa dikendalikan petugas, sekarang dalam kondisi aman terkendali," ujar dia.

Lapas Gorontalo tersebut kini dalam pengamanan Brimob yang dipimpinan langsung oleh Wakil Kapolda Gorontalo.

"Wakapolda Gorontalo sudah dilokasi dan memastikan kondisi aman terkendali," tutur dia.

Personel kepolisian yang menjadi korban pengeroyokan para napi mengalami luka tusukan senjata tajam di kedua kakinya. Saat ini yang bersangkutan menjalani proses perawatan di rumah sakit setempat.

"Bripda M. Kurniawan mengalami luka-luka pada bagian kaki kanan dan kiri, dengan luka tusuk benda tajam, lukanya cukup serius. Korban sejak tadi malam sudah dilarikan ke rumah sakit oleh sipir penjara, info saat ini masih dalam perawatan. Kondisinya cukup baik," kata dia.

Untuk diketahui, kerusuhan dipicu kejadian penikaman terhadap Polisi oleh penghuni lapas pada Selasa (31/5) malam.‎

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Gorontalo, Agus Subandiyo menuturkan kerusuhan bermula ketika 20 tahanan Kejaksaan Negeri Limboto masuk ke Lapas setelah menjalani sidang.

Seharusnya, sesuai prosedur mereka diantar petugas kejaksaan dan dikawal anggota Polri. Tapi para tahanan masuk lapas hanya dikawal Polisi tanpa didampingi petugas Kejaksaan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI