Suara.com - Wakil ketua DPR dari Fraksi Gerindra, Fadli Zon menilai, simposium anti-PKI bertema "Mengamankan Pancasila Dari Ancaman Kebangkitan PKI dan Ideologi Lain" di Balai Kartini, pada Rabu (1/6/2016), perlu digelar sebagai pembanding simposium nasional bertajuk "Membedah Tragedi 1965, Pendekatan Kesejarahan" yang diselenggarakan di Hotel Aryaduta, Jakarta, pada Senin 18 April 2016 silam.
Fadli menilai, simposium yang diinisiasi oleh Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) beberapa waktu yang lalu tidaklah seimbang.
"Menurut saya perlu, karena ini perlu pembanding memang, bukan tandingan. Dianggap yang dilakukan oleh Lemhanas itu tidak seimbang, saya juga heran Lemhanas tidak setajam dulu lagi," kata Fadli, di gedung Nusantara III, DPR RI, Jakarta, Rabu.
Fadli mengatakan, seandainya Lemhanas memahami sejarah, maka yang diundang pada waktu itu adalah sejarawan, bukannya orang-orang yang pernah masuk pada pusaran politik pada tahun 1965.
"Kalau Lemhanas paham sejarah, harusnya yang dihadirkan pakar sejarawan. Tapi yang dihadirkan bukan sejarawan, melainkan orang-orang yang terlibat dalam urusan politik ketika itu," tutur Fadli.
Dari sisi korban yang dihadirkan, Fadli juga menilai Lemhanas tidak seimbang. Sebab, menurutnya yang diundang pada waktu itu hanyalah korban dari pihak PKI, sedangkan yang menjadi korban kekejaman PKI tidak dihadirkan.
"Korbannyapun tidak seimbang, tidak dibawa korban-korban dari kekejaman PKI sendiri," kata Fadli.
Sebab itu, Fadli menilai perlu adanya simposium pembanding. Katanya, semakin banyak simposium semakin bagus.
"Jadi memang harus ada semacam simposium lain, semakin banyak simposium ya tidak ada masalah, semakin bagus. Saya sangat mendukung itu," tutur Fadli.
Seperti diketahui, hari ini, Rabu (1/6/2016), diselenggarakan Simposium Nasional bertema "Mengamankan Pancasila Dari Ancaman Kebangkitan PKI dan Ideologi Lain" di Balai Kartini, Jakarta. Simposium Nasional akan berlangsung selama dua hari yakni 1 Juni hingga 2 Juni 2016).
Ketua Simposium Nasional Letnan Jenderal TNI Purnawirawan Kiki Syahnakri mengatakan Simposium Nasional diikuti 49 organisasi yakni organisasi purnawirawan TNI Polri, organisasi kepemudaan, organisasi keagamaan dan organisasi masyarakat.
Fadli Zon Nilai Simposium Anti-PKI Perlu Digelar untuk Pembanding
Rabu, 01 Juni 2016 | 17:14 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Berapa Honor Rocky Gerung? Skakmat Fadli Zon Buntut Pembatalan Pameran Lukisan Yos Suprapto
23 Desember 2024 | 19:07 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI