ABG Digilir, Djarot Desak Pengurus RT dan RW Optimalkan Qlue

Rabu, 01 Juni 2016 | 16:36 WIB
ABG Digilir, Djarot Desak Pengurus RT dan RW Optimalkan Qlue
Wagub DKI Djarot Saiful Hidayat di peringatan hari lahir Pancasila. (Suara.com/Oke Atmaja)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat angkat bicara terkait kasus pemerkosaan terhadap anak di bawah umur berinisial M (14). Korban diperkosa delapan orang secara bergiliran di Jalan Tanggul Kali Sekretaris, Tanjung Duren, Jakarta Barat, Senin (30/5/2016) lalu.

Guna mengantisipasi kejadian serupa, Djarot meminta agar pengurus RT dan RW memaksimalkan penggunaan aplikasi Qlue untuk melaporkan lokasi-lokasi yang dianggap rawan tindak pemerkosaan. Sistem penerangan dan pemasangan alat pengintai atau kamera CCTV, kata dia juga harus diperbanyak.

"Kasih penerangan dan CCTV Makanya kita itu, kalau seperti itu ada tempat remang-remang sampaikan dengan qlue dong. Ini kan kita juga melayani warga," kata Djarot di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (1/6/2016).

Menurut Djarot, aplikasi Qlue sangat membantu bila digunakan dengan maksimal. Sayangnya, kebijakan yang dibuat Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok ini tak sedikit mendapat protes karena keberatan melapor dalam setiap hari.

"Kita kan tidak bisa ke pelosok-pelosok, yang bisa adalah RT dan RW. Foto dong tempat remang-remang, laporkan ke kita, supaya kita bisa mencegah hal-hal seperti itu. Itu lah pentingnya qlue," ujarnya.

"Saya bersyukur, RT/RW memahami kok kalau Qlue. Hanya mereka keberatan kalau harus dipatokin 3 foto per hari. Itu hanya untuk menyederhanakan saja," katanya lagi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI