Suara.com - Ratusan buruh yang tergabung dalam Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia unjuk rasa di depan Balai Kota Jakarta, Rabu (1/6/2016) siang.
Mereka mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi secepatnya menangkap Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) terkait kasus pembelian lahan untuk Rumah Sakit Sumber Waras dan reklamasi Teluk Jakarta yang sekarang sedang ditangani KPK.
Presiden KSPI Said Iqbal mengatakan apabila tuntutan tersebut tidak segera ditindaklanjuti KPK, buruh akan demo terus menerus.
"Buruh menuntut KPK tetapkan Ahok jadi tersangka. Apabila KPK tidak memperhatikan tuntutan buruh ini maka aksi akan dilakukan terus menerus," kata Said.
Said menilai kebijakan penertiban kawasan pemukiman padat penduduk selama ini menunjukkan Ahok lebih memihak kepada kalangan pengusaha ketimbang wong cilik.
"Ini seperti ada pesanan pengusaha hitam kepada Ahok. Semua kebijakan ini adalah barter pemilik modal untuk membungkam aksi damai buruh," kata dia
Selain itu, buruh juga menuntut kenaikan upah minimum 2017 di Jakarta sebesar Rp650 ribu.
"Mengingat, survei biaya hidup keluarga di Jakarta yang dilakukan BPJ adalah Rp5,6 juta perbulan," kata Said.
Demonstrasi buruh siang ini mendapat pengamanan ratusan aparat kepolisian.
Konsentrasi massa di jalan raya mengakibatkan arus lalu lintas di Jalan Medan Merdeka Barat macet.