Suara.com - Pelaksana Tugas Ketua DPD PDI Perjuangan DKI Jakarta Bambang D. H. mengatakan PDI Perjuangan tidak terburu-buru memutuskan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta yang akan diusung di pilkada Jakarta.
"Belum (menentukan calon).Tidak perlu tergesa-gesa, ini kan Ibu Kota jadi akan cari yang memenuhi banyak harapan. Misalnya, calon ini tahu persis problem DKI, tahu persis potensi DKI, harapan-harapan dan mimpi warga DKI ke depannya. Kan cari orang itu enggak mudah walaupun potensi banyak," ujar Bambang di kantor DPD PDI Perjuangan DKI Jakarta, Tebet Raya, Jakarta, Selasa (31/5/2016).
Terkait pertemuan dengan PKB hari ini, Bambang membantah telah ada kesepakatan berkoalisi untuk melawan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
"Tidak gitu (melawan Ahok). Tahun 2015 menjelang pilkada, ada keputusan MK bahwa calon tunggal pun tidak masalah, dengan keputusan itu kecenderungan ke depan akan buat koalisi besar," katanya.
Bambang menilai setiap partai politik yang memiliki tingkat popularitas yang tinggi, pasti akan membuat koalisi sebesar mungkin.
"Jadi mereka yang punya modal popularitas besar akan buat koalisi sebesar mungkin. Kenapa? Pertama keterpilihan yang bersangkutan, kedua setelah terpilih kan butuh stabilitas politik, makin banyak kekuatan politik yang mendukung. Ini akibat langsung dari keputusan MK lalu. Karena ketidakhawatiran tidak ada lawan," kata Bambang.
Bambang tidak mau berspekulasi mengenai kesiapan Ahok.
"Saya tidak mau berandai-andai, ini kan dinamis. Walaupun komunikasi tetap ada, kan kita terus ikuti dinamika yang ada karena DKI itu cepat dinamikanya. Nanti makin dekat pilkada, bisa terjadi zigzag, kita harus antisipasi berbagai kemungkinan," katanya.