Ahok Tuding yang Ribut Soal Qlue Oknum RT/RW yang Main Pungli

Senin, 30 Mei 2016 | 10:20 WIB
Ahok Tuding yang Ribut Soal Qlue Oknum RT/RW yang Main Pungli
Pengurus RT/RW di Kelurahan Petojo Utara, Kecamatan Gambir, Jakarta Pusat, Refis [suara.com/Ummi Hadyah Saleh]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menilai masalah aplikasi Qlue yang diributkan memang sengaja dimunculkan lantaran diduga ada oknum dari Ketua RT dan RW di Jakarta yang tak lagi bisa bermain pungutan liar (Pungli) di wilayahnya masing-masing.

"Qlue ini kan cuma nyari alasan gimana mau ribut sama saya. Kalau mau ribut sama saya, dia bilang "gue ribut sama Ahok", kenapa? Karna lapak saya diambil," kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (30/5/2016).

Ahok mengatakan jika tidak ada permasalahan dengan aplikasi qlue. Dia menyebut oknum RT/RW sengaja mengalihkan isu qlue ini setelah Pemprov DKI menertibkan sejumlah parkir liar yang biasanya menjadi lahan pungli para oknum RT/RW di Jakarta.

"Ini sebenarnya nggak ada urusan dengan qlue, ini sebenarnya urusannya adalah lapak-lapak kami bongkarin. Karna kamu jual lapak bisa 1,5 jt sebulan dari PKL, parkir liar gimana??," katanya.

Seperti diketahui, saat ini, pemberian uang operasional buat ketua RT dan RW didasarkan pada laporan kinerja mereka lewat aplikasi Qlue. Dengan demikian kinerja mereka menjadi terukur dan transparan.

Pendapatan mereka sekarang akan sangat tergantung dari laporan kinerja per hari. Para ketua RT diminta mengirimkan minimal tiga laporan per hari, untuk masing-masing laporan dibayar Rp10 ribu Sedangkan untuk ketua RW masing-masing laporan akan dibayar Rp12.500. Dengan demikian, untuk ketua RT yang rajin bisa mendapat gaji sebulannya Rp975 ribu, sementara ketua RW Rp1,2 juta. Aplikasi ini sebenarnya juga menghemat penggunaan kertas.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI