Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengaku akan bersama para Relawan Teman Ahok untuk mengggalang dana kampanye terkait pencalonannnya maju di Pilkada DKI 2017 mendatang. Menurut Ahok, nantinya akan ada semacam acara Ahok Fair untuk menggalang dana kampanye.
"Saya kira nanti kampanyenya akan sama seperti ini. Jadi kita mau jual tiket untuk urunan bersama," kata Ahok usai menghadiri acara Teman Ahok Fair di Gudang Sarinah Ecosystem, Pancoran Jakarta Selatan, Minggu (29/5/2016) malam.
Ahok menilai biaya yang dikeluarkan untuk pengumpulan satu juta KTP warga DKI yang dilakukan relawan Teman Ahok tidak terlalu mahal. Dia juga yakin, para relawan Teman Ahok juga akan terus mengawal upaya pengumpulan KTP sampai diserahkan kepada KPUD DKI sebagai syarat maju di Pilkada DKI melalui jalur independen. Relawan Teman Ahok yang mendukung pencalonan Ahok dengan Heru Budi Hartono telah berhasil mengumpulkan sebanyak 900 ribu lebih KTP warga DKI.
"Saya kira dari Teman Ahok seperti ini, sudah kumpulin KTP, saya yakin biaya lebih murah. Karena kalau orang ngumpulin KTP di tempat dia nggak mungkin dia pengen nggak jadi saksi, nggak mengawal. Orang-orang ini akan membantu mengawasi karena mereka takut dicurangi," kata dia.
Mantan politisi Partai Gerindra ini mengaku alasannya kembali maju di Pilkada sebagai petahana yakni untuk mengabdi kepada warga DKI. Untuk itu, kata dia, butuh kontribusi dari para warga untuk bisa memberikan penggalangan dana guna membantu penyeleggaraan kampanye di Pilkada DKI nanti.
"Kan saya bukan mau ngelamar jadi penguasa, kan saya mau ngelamar jadi pegawai. Pegawai orang Jakkarta, lo orang Jakarta, lo bayar dong, masak gue yang bayar. Kalau ngelamar kerja dimintai nggak dari stasiun tv bayar? Enggak kan? Ya inilah yang mau kami mulai promosikan," katanya.
Dia juga berharap dengan muncul gerakan Teman Ahok, bisa menularkan kepada orang-orang yang ada di luar Jakarta untuk berani maju menjadi calon kepala daerah melalui jalur non parpol. Pasalnya, Ahok meyakini banyak orang jujur yang bisa menjadi pejabat daerah, tapi terkendala dengan ongkos politik yang terbilang mahal.
"Karena itu saya berharap ini akan memberikan keberanian kepada orang-orang yang pas-pasan tapi mau melamar menjadi pegawai rakyat, bekerja untuk rakyat, jadi dengan biaya yang terbatas, dia bisa maju. Itu yang kami harapkan ke depan, mungkin nanti ada Temen Budi, Yemen Ani, temen Wati," tandas Ahok.