Suara.com - Juara dunia Formula 1 dua musim berturut-turut, Lewis Hamilton, pecah kebuntuan di seri keenam Grand Prix Monaco, Minggu (29/5/2016). Pebalap Mercedes itu menyentuh finis pertama di sirkuit jalan raya Monte Karlo, Monako.
Hamilton unggul 7,252 detik dari pebalap Red Bull Racing, Daniel Ricciardo, yang pada lomba ini start dari pole position. Posisi ketiga ditempati pebalap Force India, Sergio Perez, yang terpaut 13,825 detik dari Hamilton.
Ini adalah kemenangan pertama Hamilton musim ini setelah sebelumnya beberapa kali berada di bawah bayang-bayang rekan setimnya, Nico Rosberg. Rosberg sendiri, yang menjuarai empat seri awal, harus puas berada di posisi ketujuh pada GP Monaco.
Seperti diprediksi sebelumnya, balapan GP Monaco berlangsung dalam lintasan yang basah akibat hujan. Tingginya risiko membuat Safety Car memandu balapan sejak awal hingga putaran ketujuh.
Jolyon Palmer (Renault) jadi pebalap pertama yang gagal finis. Total, ada enam pebalap lainnya yang mengalami nasib serupa dengan Palmer, diantaranya Kimi Raikkonen (Ferrari) dan juara seri sebelumnya, Max Verstappen (Red Bull).
Kunci kemenangan Hamilton tak lepas dari strategi pit stop. Mengawali start dari posisi ketiga, tim Mercedes lakukan perjudian dengan membiarkan Hamilton tetap menggunakan ban basah hingga putaran ke-31.
Hamilton pun hanya satu kali lakukan pit stop, lakukan penggantian ke ban ultra-soft. Beda dengan Ricciardo yang dua kali masuk pit stop. Sulitnya lakukan overtake pada lintasan ini membuat Hamilton akhirnya mampu finis di tempat pertama.
Sementara itu, pebalap Indonesia, Rio Haryanto, finis di posisi terakhir, yakni urutan 15. Hasil ini merupakan raihan terbaiknya musim ini setelah sebelumnya prestasi tertingginya adalah finis peringkat 17; GP Bahrain dan GP Spanyol.
Namun demikian, pebalap dari tim Manor Racing itu belum mampu mengalahkan rekan setimnya, Pascal Wehrlein. Pebalap yang juga jadi penguji di tim Mercedes itu finis persis satu tingkat di atas Rio.