Suara.com - Ketika sedang melakukan stand up comedy di acara Teman Ahok Fair, Gudang Sarinah Ecosystem, Pancoran, Jakarta Selatan, Minggu (29/5/2016), Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengatakan suatu hari Heru Budi Hartono mengeluh kepadanya. Heru merupakan Kepala Badan Pengelola Keuangan Aset Daerah DKI Jakarta yang kini menjadi pasangan Ahok untuk maju ke pilkada Jakarta periode 2017-2022.
Ketika itu, Heru curhat setelah mendapat serangan fitnah dari sejumlah pihak karena mau menjadi pasangan Ahok.
"Pak Heru bilang ke saya, saya bayangkan saya diancem macem-macem saya susah tidur," kata Ahok.
Lalu, Ahok mengingatkan Heru. Sejak awal, Heru harus sudah siap dengan fitnah dan ancaman. Ahok menguatkan Heru bahwa sekarang didukung warga Jakarta.
"Dari awal sudah bilang, putusan independen kita dihajar, difitnah, dikriminalkan, yang oenting rakyat tetap percaya," kata dia.
Ahok tetap percaya diri sampai sekarang berkat dukungan masyarakat dan relawan Teman Ahok. Relawan inilah yang menggalang formulir dan fotokopi KTP warga Jakarta sebagai tiket mendaftar ke KPUD DKI Jakarta menjadi calon independen.
"Ketika saya putuskan Teman Ahok saya khawatir kepercayaan ini hilang. Ini tidak mudah," katanya.
Ahok menyadari sekarang diserang habis-habisan oleh lawan politik. Dia terus menerus dikaitkan dengan sejumlah kasus korupsi, di antaranya pembelian lahan untuk Rumah Sakit Sumber Waras dan pembahasan raperda tentang reklamasi Teluk Jakarta.
"Selesai Sumber Waras, naik lagi reklamasi. Beda-beda langit dan bumi barter dan kontribusi beda. Yang harusnya marah adalah pengembang. Kita bayangin dapat puluhan triliun untuk bangun Jakarta. Terus saya tanya. Kita kan semua punya persepsi walaupun tak ada bukti," kata Ahok.