Desa Super Kaya Ini Tolak Tampung 10 Pengungsi, Pilih Bayar Denda

Ruben Setiawan Suara.Com
Minggu, 29 Mei 2016 | 17:17 WIB
Desa Super Kaya Ini Tolak Tampung 10 Pengungsi, Pilih Bayar Denda
Suasana Desa Oberwil-Lieli, Swiss. (Google Maps)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebuah desa di Swiss memilih membayar denda ketimbang harus menampung arus kedatangan pengungsi dari kawasan timur tengah. Desa yang tercatat sebagai salah satu desa terkaya di Benua Eropa tersebut memutuskan membayar denda sebesar 200 ribu Poundsterling atau setara Rp3,9 miliar karena menolak memenuhi kuota pengungsi yang diwajibkan pemerintah Swiss.

Desa Oberwil-Lieli, salah satu resor di pegunungan Alpen, yang memiliki populasi 2.200 jiwa ini dihuni oleh sekitar 300 warga kaya. Baru-baru ini, mereka menggelar referendum dan menyatakan "tidak" untuk menerima hanya 20 pengungsi saja.

Pemerintah Swiss berjanji untuk menerima 50.000 pengungsi di negaranya. Untuk itu, pemerintah memberikan jatah kuota wajib kepada 26 daerah pemerintahan di bawahnya untuk menerima para pengungsi tersebut.

Dalam voting di Desa Oberwil-Lieli, 52 persen warga memilih tidak menerima pengungsi, sementara 48 persen lainnya bersedia.

"Kami tidak ingin mereka di sini, sederhana saja," kata seorang warga Oberwil-Lieli kepada MailOnline.

"Kami telah bekerja keras sepanjang hidup kami dan mempunyai desa yang indah dan kami tidak ingin ini menjadi rusak. Kami tidak cocok untuk menerima pengungsi. Mereka tidak akan cocok di sini," sambungnya.

Direktur Program Pengungsi Amnesty Inggris Steve Symonds menyerukan kepada negara-negara Barat untuk ikut menanggung beban masalah pengungsi.

"Karena selama ini banyak negara-negara kaya membiarkan negara-negara yang lebih miskin menampung pengungsi yang kian membengkak jumlahnya, maka komunitas-komunitas masyarakat kaya perlu ikut bertanggungjawab dengan mereka yang miskin," kata Symonds.

Kepala Desa Oberwil-Lieli Andreas Glarner, membantah jika warganya bertindak rasis karena menolak pengungsi.

"Kami tidak membedakan baik jika 10 pengungsi tersebut dari Suriah atau dari negara lainnya," kata Andreas.

"Memang betul, para pengungsi dari Suriah harus ditolong dan mereka sebaiknya dibantu di kamp-kamp pengungsian dekat rumah mereka," sambungnya.

"Bisa saja mereka dikirimi uang untuk membantu mereka, namun tidak dengan membiarkan mereka tinggal di sini. Pengungsi yang lain akan datang dan mengambil risiko dengan menyeberangi lautan dan membayar para penyelundup manusia untuk membawa mereka masuk," ujarnya.

"Mereka tidak akan bisa berbicara bahasa kami dan jika ada pengungsi yang memiliki anak, mereka akan masuk ke sekolah di mana mereka membutuhkan perhatian khusus," lanjutnya.

Pada bulan April 2016, ada 1.748 pengajuan suaka di Swiss. Jumlah ini meningkat dibandingkan bulan yang sama di tahun sebelumnya, yakni hanya 1.376.

Pemerintah Swiss berjanji untuk menampung 3.000 keluarga Suriah yang melarikan diri dari ISIS dan konflik di negara mereka. (Independent)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI