Suara.com - Para pengemudi ojek aplikasi di Jakarta diminta ikut berperan dalam pelaporan di aplikasi Qlue. Dengan begitu pengemudi ojek aplikasi juga membantu program 5 tertib DKI Jakarta.
"Karena keberadaan Gojek itu sangat bermanfaat, misalnya sekarang orang mau pesan makanan di pedagang kaki lima kita yang sudah terdaftar bisa lewat gojek," ujar Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) baru-baru ini.
Ahok menegaskan bagi pengemudi ojek aplikasi yang rutin melaporkan masalah Jakarta di Qlue akan mendapatkan poin. Sejumlah hadiah nantinya akan diberikan bagi yang paling aktif memberikan laporan.
"Selain itu kita juga minta agar pengemudi Gojek juga mensosialisasikan program 5 tertib yaitu tertib demo, tertib PKL, tertib hunian, tertib lalu lintas dan tertib buang sampah," katanya.
Driver Gojek mengapresiasi program ini dan mereka tidak protes.
Ahok juga mewajibkan semua aparat pemerintah, mulai dari tingkat RT dan RW, untuk memanfaatkan aplikasi Qlue yang merupakan bagian dari program Smart City.
Sayangnya, sebagian ketua RT dan RW malah menolak memakai Qlue. Mereka mengancam mundur dan memboikot pilkada Jakarta 2017 kalau tetap dipaksa melaporkan kinerja lewat Qlue. Alasannya macam-macam, ada yang bilang belum memahami penggunaannya, menyusahkan, sampai tidak efektif.
Padahal sesungguhnya, aplikasi tersebut akan menguntungkan mereka. Besar kecilnya gaji mereka nanti akan ditentukan banyaknya laporan yang dibuat.
Aplikasi ini sekaligus mengurangi penggunaan kertas karena mereka tidak perlu memakai kertas lagi untuk membuat laporan kinerja.