Suara.com - Gubernur Jakarta Basuki Tjahaka Purnama (Ahok) sedang mempersiapkan sistem pemerintahan dan anggaran yang transparan sehingga kalau nanti kalah di pilkada 2017-2022, penerusnya tinggal melanjutkan.
"Yang penting saya harus siap-siap sampai Oktober 2017 apabila saya selesai di sini. Makannya saya mau siapkan penganggaran sistem template kita penganggaran sistem RKPD (Rencana Kerja Pemerintah Daerah)," ujar Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (27/5/2016).
Ahok ingin semua kontribusi tambahan dari perusahaan swasta, termasuk dana corporate social reponsibility, terdaftar. Dengan demikian, tidak ada celah bagi gubernur penggantinya korupsi.
"Dimasukkan semua yang CSR juga harus dimasukkan ke rencana kita. Saya tak ingin kalau gubernur bukan saya terjadi penyelewengan ini bisa jadi kontribusi masalah, CSR masalah," kata Ahok.
"Kan kita nggak tahu siapa yang jadi gubernur. Ya mudah-mudahan yang pengganti saya jujur, bisa buktikan hartanya, transparan, semua proses transparan," Ahok menambahkan.
Ahok yakin penerusnya nanti sangat dimudahkan dengan sistem yang sedan disiapkan Ahok sekarang.
"Pasti tinggal ikut gampang banget, kita sudah siapkan semua. Tergantung anda mau tukar atau nggak pergubnya?" kata Ahok.
"Apa yang susah? Asalkan nggak berpihak, yang susah kalau kamu nggak bisa bangun pagi," Ahok menambahkan.